Home » Kemenparekraf Gelar Pameran 50 Besar Desa Wisata Terbaik dalam Penghargaan ADWI 2022
Kemenparekraf Gelar Pameran 50 Besar Desa Wisata Terbaik dalam Penghargaan ADWI 2022

Menparekraf memberikan penghargaan kepada 50 desa wisata terbaik (Foto: Dok Kemenparekraf)

JAKARTA, KanalMuria – Dalam rangkaian Malam Puncak Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan pameran 50 besar desa wisata terbaik ADWI 2022. Menteri Parekraf (Menparekraf), Sandiaga Uno hadir di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenparekraf, Jakarta Minggu (30/10).

“Pameran menghadirkan berbagai produk wisata dan ekonomi kreatif dari 50 desa yang terpilih dalam 50 besar desa wisata terbaik ADWI 2022,” kata Sandiaga Uno.

Dia menjelaskan, pameran ini upaya Kemenparekraf memperkenalkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif dari desa wisata terbaik di Indonesia. Dengan dipamerkannya produk-produk tersebut, dapat menarik minat wisatawan dari dalam maupun luar negeri.

Melalui laman kemenparekraf.go.id disebutkan, salah satu desa wisata yang menampilkan produk ekonomi kreatif andalannya adalah Desa Wisata Umauta. Desa wisata dari Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur ini menghadirkan produk ekonomi kreatif andalan mereka, Tenun Maumere.

“Produk ekonomi kreatif dari desa wisata ini menjadi salah satu unggulan untuk menarik minat kunjungan wisatawan. Tidak hanya wisatawan Nusantara tapi juga wisatawan mancanegara,” kata Menparekraf.

Menurut Sandiaga, untuk mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, memerlukan pelatihan dan pendampingan. Dukungan ini harus mengacu pilar adaptasi, inovasi dan kolaborasi, salah satu yang juga ditekankan adalah pemanfaatan digitalisasi.

Manparekraf mengungkapkan pihaknya menggunakan konsep pendekatan digital marketing dengan produk-produk ekonomi kreatif unggulan. “Jadi ada beberapa konten-konten kreatif yang kami sudah siapkan,” ujarnya.

Pada acara itu, Sandiaga juga memberikan sertifikat desa wisata berkelanjutan untuk Desa Wisata Wukirsari, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Desa Wisata Alamendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dia berharap 50 desa wisata terbaik ADWI 2022 dapat meningkatkan potensi dan terus berkembang tidak hanya memenuhi standar nasional, tapi juga internasional.

“Kita sebelumnya sudah punya Desa Wisata Penglipuran dan Nglanggeran yang berhasil masuk ke tingkatan dunia. Tahun depan kita targetkan ada lagi desa wisata kita yang bisa masuk tingkatan dunia,” tegas Sandiaga Uno.

Dia juga menyempatkan untuk menyaksikan penandatanganan MoU pengembangan desa wisata dengan sejumlah mitra, seperti BCA dan Astra. Mitra kolaborasi ini akan diarahkan Kemenparekraf untuk mendukung pengembangan desa wisata yang menargetkan 75 besar desa wisata terbaik pada tahun 2023.

“Sehingga target 244 desa wisata (tersertifikasi desa wisata maju, mandiri, berkelanjutan di tahun 2024) yang diamanatkan kepada kami sesuai RPJMN, bisa tercapai,” imbuhnya.

Masih dalam rangkaian acara tersebut, Sandiaga bersama Jaya Suprana, pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), berkesempatan menyerahkan penghargaan kepada desa wisata. Yaitu, Desa Wisata Pariangan, dari Tanah Datar, Sumatera Barat. Pariangan menjadi desa wisata pertama yang mengkreasi batik beraroma dan pewarna alami dari kopi.

Penghargaan MURI berikutnya diberikan kepada Desa WIsata Aeng Tong-Tong, dari Sumenep, Jawa Timur. Desa wisata ini memiliki jenis empu keris terbanyak. Terakhir, Desa Ngilngof dari Maluku Tenggara terpilih MURI sebagai desa wisata dengan pasir pantai terhalus.(iby/de)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *