Home » Sejarah Nama Kota Pati Ternyata Terinspirasi dari Segarnya Minuman Dawet

PATI, Kanalmuria.com- Asal-usul nama Kota Pati menurut Babad Pati ternyata berawal dari kisah Kembang Joyo yang terinspirasi oleh segarnya minuman dawet. Kini Pati Jawa Tengah juga dikenal dengan julukan Hogwarts Van Java.

Seperti diketahui, Hogwarts adalah sekolah dan asrama penyihir dalam film Harry Potter. Jauh sebelum Pati Jawa Tengah mendapat julukan Hogwarts Van Java, Serat Kidungan yang ditulis Ki Ronggosutrasno pada 1929 juga menyebut makhluk halus paling ditakuti di Tanah Jawa salah satunya berasal dari Pati.

Ada apa sebenarnya dengan Pati Jawa Tengah? Sebelum menelusuri kisah Pati Jawa Tengah dari sisi mistisnya, berikut sejarah atau asal-usul nama Pati Jawa Tengah menurut Babad Pati yang ditulis Sosrosumanto dan Dibyosudiro pada 1925.

Sejarah Nama Pati Jawa Tengah
Sumber tertulis untuk menelusuri sejarah Pati cukup terbatas. Salah satu sumber rujukan para peneliti selama ini ialah Babad Pati. Babad Pati ditulis Sosrosumanto dan Dibyosudiro dalam aksara Jawa pada 1925 dan diterbitkan NV. Mardimulya (Jogja).

Babad Pati baru dialihbahasakan pada 1980 oleh Yanti Darmono dan diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah.

Babad Pati merupakan karya sastra yang menceritakan sejarah Pati sejak bernama Pesantenan pada abad ke-13 (sekitar 1292) dan diakhiri dengan perang tanding antara Adipati Jayakusuma melawan Panembahan Senopati pada tahun 1600.

Dalam babad itu disebutkan bahwa Pati awalnya merupakan sebuah wilayah yang terdiri dari beberapa daerah kecil yang berdiri sendiri. Di antara daerah-daerah itu ada dua kadipaten yang dianggap besar dan mendominasi di Pati.

Dua kadipaten itu adalah Paranggaruda yang dipimpin Yujopati dan negeri Carangsoka yang dipimpin Puspa Handungjaya. Selain itu, ada beberapa daerah lain seperti Kemaguhan (dipimpin Yuyu Rumpung), Matesih (dipimpin Singabangsa), Jambangan (dipimpin Kudasuwengi), Majasem (dipimpin Sukmoyono), dan Bantengan (dipimpin Kembang Joyo).

Dalam Babad Pati disebutkan pemimpin Bantengan, Kembang Joyo, adalah tokoh yang mempersatukan wilayah-wilayah tersebut dalam kesatuan politis yang kuat dengan membentuk kadipaten bernama Pesantenan.

Kembang Joyo kemudian memilih tinggal di desa Kemiri sehingga mendapat julukan Ki Ageng Kemiri. Selanjutnya, Kembang Joyo berusaha memperluas wilayah dengan menundukkan daerah-daerah lain. Dia juga membuka daerah baru dengan membuka hutan untuk dijadikan sebagai desa-desa baru.

Saat Kembang Joyo membuka Hutan Kemiri menjadi perkampungan, datanglah seorang laki-laki penjual dawet bernama Ki Sagola. Terkesan oleh segar dan manisnya minuman dawet dari gentong yang dipikul Ki Sagola, Kembang Joyo pun menanyakan bahan dasarnya.

Ki Sagola lalu menceritakan minuman dawet terbuat dari pati aren yang diberi santan kelapa dan gula aren. Mendengar jawaban itu Kembang Joyo pun terinspirasi. Setelah pembukaan hutan itu selesai, dia menamainya dengan Kadipaten Pati-Pesantenan. Inilah embrio kabupaten Pati, yang mana Kembang Joyo sebagai founding fathers-nya.(Dil)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *