Home » Kemenparekraf Targetkan Kunjungan Wisatawan ke Labuan Bajo NTT 1,5 juta Per Tahun
Kemenparekraf Targetkan Kunjungan Wisatawan ke Labuan Bajo NTT 1,5 juta Per Tahun

Kemenparekraf Targetkan Kunjungan Wisatawan ke Labuan Bajo NTT 1,5 juta Per Tahun (Foto: Dok Kemenparekraf)

JAKARTA, KanalMuria – Pengembangan pariwisata di Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi super prioritas terus dilakukan guna mendukung hadirnya pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Ditargetkan pengembangan pariwisata ini akan memacu jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo meningkat hingga 1,5 juta wisatawan per tahun.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pengembangan dan penataan kawasan serta infrastruktur di Labuan Bajo ditargetkan sepenuhnya selesai di tahun 2024. Hal ini disampaikan saat kegiatan “The Weekly Brief with Sandi Uno”, Senin (31/10).

“Airport telah kita bangun, fasilitas juga sudah kita siapkan dan ini adalah investasi awal. Untuk penataan kawasan Labuan Bajo sudah dikucurkan Rp 4 triliun lebih dan fasilitasnya sudah bisa kita nikmati sekarang,” kata Menparekraf Sandiaga Uno, dikutip dari siaran pers Kemenparekraf.

Adapun penataan yang dilakukan sejak tahun 2020 tersebut, antara lain penataan bandara, pelabuhan peti kemas, pelabuhan pariwisata, waterfront, homestay, pengembangan SDM, dan produk ekraf hingga event. Dalam waktu dekat, setelah KTT G20, juga akan dibuka penerbangan langsung internasional dari Singapura, Australia, serta Kuala Lumpur ke Labuan Bajo.

Ke depan, Labuan Bajo diproyeksikan juga menjadi destinasi MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) unggulan dan akan dikembangkan yacht tourism juga wisata minat khusus.

“Baru saja saya kembali dari Labuan Bajo bersama dengan Menteri Kesehatan Singapura Mr Ong Ye Kung dan memperlihatkan, mengenalkan Labuan Bajo. Ia baru pertama kali ke sana dan sangat terkesima dengan indahnya dan unique selling point dari Labuan Bajo. Ini menjadi potensi destinasi wisata terbaik bukan hanya di Indonesia dan Asia Tenggara, tapi juga dunia,” ujarnya.

Menurut Mas Menteri, Labuan Bajo ditargetkan selesai pada 2024 dan siap tinggal landas, transisi dari quantity menjadi quality tourism dan nantinya targetnya 1,5 juta kunjungan wisatawan per tahun. “Labuan Bajo juga akan menjadi destinasi circular economy serta pengembangan green tourism dan ecotourism dengan energi baru dan terbarukan,” tambahnya.

Terkait tarif masuk TN Komodo, pemerintah sebelumnya memutuskan untuk melakukan penundaan hingga Januari 2023. Pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo pun menyampaikan aspirasi agar biaya konservasi yang sebelumnya dijadikan dasar dalam menaikkan tarif masuk ke TN Komodo, dapat menjadi opsi yang bisa dipilih oleh wisatawan.

“Kita dihadapkan pada keputusan kebijakan biaya konservasi tersebut dan kita sudah saring (masukan dari pelaku parekraf) dan intinya harapannya agar disiapkan sistem atau skema opsional, bukan mengacu pada sistem yang mewajibkan tapi memberikan opsi atau voluntary base untuk biaya tambahan konservasi,” kata Sandiaga. (iby/de)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *