BADUNG, KanalMuria – Sebelum berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada Selasa (15/11) hingga Rabu (16/11), Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara G20 yang telah tiba di Bali. Pertemuan itu berlangsung di Hotel The Apurva Kempinski, Badung (14/11).
“Kerja sama ekonomi konkret harus diperkuat, termasuk lewat Partnership for Global Infrastructure and Investment dan Indo-Pacific Economic Framework. Kita mendorong peran Amerika Serikat mewujudkan perdamaian dan kemakmuran di Indo-Pasifik,” kata Jokowi saat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden.
Presiden mengapresiasi dukungan AS terhadap Presidensi G20 Indonesia. Jokowi juga berharap adanya fleksibilitas dari AS dalam pembahasan deklarasi.
Sementara pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, Jokowi menyebut, pentingnya dukungan Jepang dalam menyukseskan Presidensi G20 Indonesia. Presiden juga berharap adanya dukungan Jepang terhadap perluasan akses pasar buah-buahan tropis Indonesia dan penyelesaian sejumlah proyek strategis di bidang infrastruktur Tanah Air.
“Kita juga menjajaki peluang kerja sama konkret di Indo-Pasifik, termasuk kerja sama triangular Indonesia-Jepang-Pasifik,” terang Jokowi, dikutip dari laman satneg.go.id.
Jokowi juga berdialog dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula Von Der Leyen. Ex Gubernur DKI mendorong realisasi kerja sama transisi energi dan kemajuan perundingan Indonesia-EU CEPA.
Jokowi juga menyampaikan perhatiannya terhadap diskriminasi perdagangan atas produk-produk Indonesia. Terkait itu, Presiden mengajak Uni Eropa menjadi mitra perdamaian di Indo-Pasifik.
Kemudian, Joko Widodo bertemu dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan. Dia menghargai kontribusi Turki pada Presidensi G20 Indonesia dan mengapresiasi dalam menghidupkan kembali Black Sea Grain Initiative.
“Harus segera cari solusi damai perang di Ukraina dan mendorong penguatan kerja sama ekonomi Indonesia-Turki. Termasuk pembukaan akses pasar bagi produk-produk pertanian dan kolaborasi antarindustri pertahanan Indonesia dan Turki,” ucap Presiden.
Terakhir, Presiden melakukan pertemuan bilateral dengan PM Australia, Anthony Albanese. Menurutnya, dukungan Australia sangat penting bagi Presidensi G20 Indonesia sehingga KTT G20 harus menghasilkan outcome document yang bermanfaat.
Jokowi juga mendorong implementasi IA-CEPA dan investasi Australia dalam bidang infrastruktur serta transisi energi. “Ini akan perkuat kerja sama selama keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, termasuk untuk isu Indo-Pasifik,” jelasnya. (iby/de)