Home » Jaga Ekosistem Laut, Dinlut Rembang Bangun 16 ‘Apartemen’ Rajungan
Jaga Ekosistem Laut, Dinlut Rembang Bangun 16 ‘Apartemen’ Rajungan

Jaga Ekosistem Laut, Dinlut Rembang Bangun 16 ‘Apartemen’ Rajungan (Foto: Dok Pemkab Rembang)

REMBANG, KanalMuria – Menyikapi tingginya intensitas penangkapan rajungan, Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Rembang membuat 16 Apartemen Rajungan. Apartemen itu merupakan penangkaran untuk rajungan hidup dan bertelur hasil tangkapan nelayan.

“Dengan adanya apartemen rajungan ini kan tangkapan rajungan yang bertelur bisa ditangkar di apartemen. Jadi selain mengunduh hasil, kita juga harus menjaga kelestarian rajungan itu sendiri,” jelas Kepala Dinlutkan, Sofyan Cholid melalui Sub Koordinator Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan Dinlutkan Kabupaten Rembang, Herry Martono, dikutip dari rembangkab.go.id, Senin (28/11)

Pembuatan penangkaran tersebut berdasarkan Peraturan Menteri KP Nomor 17 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Lobster, Kepiting, dan Rajungan di Wilayah NKRI. Yang berisi larangan menangkapnya jika dalam kondisi bertelur.

Herry mengungkapkan, sebelumnya Apartemen Rajungan telah diuji coba di Dukuh Layur Desa Gedongmulyo Kecamatan Lasem pada tahun 2020. Pembangunannya digagas oleh Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI) dan Pokmaswas Perikanan (Kelompok Masyarakat Pengawas Perikanan) dari Jepara.

Pembangunan penangkaran rajungan tersebut dilakukan bersama nelayan di tengah laut yang jaraknya kurang lebih 1 mil dari bibir Pantai Layur. Apartemen Rajungan itu berbentuk kotak dari bambu yang berukuran 8 x 9 meter.

Di dalamnya terdapat beberapa kotak berukuran 30×30 cm yang terbuat dari bambu yang digantungkan menggunakan tali kemudian ditenggelamkan ke dalam laut. Kotak-kotak itu yang nantinya digunakan sebagai tempat untuk menaruh rajungan yang bertelur.

“Bentuknya seperti rumah-rumahan dari bambu yang sudah dibelah dan dirangkai menjadi kotak-kotak berukuran 30 cm. Karena membutuhkan biaya yang cukup banyak, akhirnya nelayan di Gedongmulyo memodifikasinya dengan keranjang buah. Itu justru lebih efisien,” sambung Herry.

Sementara untuk mekanismenya, nelayan yang mendapatkan rajungan bertelur dari hasil melaut langsung diletakan di apartemen rajungan. Setelah menetas, nelayan baru dapat mengambil indukannya untuk dijual.

“Setiap kotak diisi satu rajungan. Karena rajungan memiliki sifat kanibal, sehingga harus dipisah dengan yang lain,” terangnya.

Menurut Herry, adanya telur rajungan yang menetas di sekitar apartemen akan memberi manfaat kepada nelayan kedepannya. Karena para nelayan tidak harus jauh-jauh melaut, sebab jumlah rajungan yang ada di sekitar apartemen semakin melimpah.

Dengan suksesnya membangun Apartemen Rajungan di Dukuh Layur Desa Gedongmulyo, Dinlutkan Rembang optimis dapat menularkan hal serupa di wilayah lain. Seperti di Desa Banyudono Kecamatan Kaliori, Desa Pandean dan Sukoharjo di Kecamatan Rembang.

Pada masing-masing desa terdapat 4 titik Apartemen Rajungan yang dibangun. Total, Kabupaten Rembang akan memiliki 16 apartemen rajungan yang dibangun untuk melestarikan rajungan.

Herry mengatakan, untuk Desa Banyudono, Pandean, dan Sukoharjo saat ini sifatnya masih menjadi embrio dari pembangunan Apartemen Rajungan. Dengan proses awal pembuatan habitat dengan menggunakan kerang hijau masih dilakukan hingga saat ini.

“Istilahnya disana itu dilumutkan dulu. Ini masih ke arah kerang hijaunya dulu yang nanti kerang hijaunya Ketika sudah bisa menghasilkan untuk pemberdayaan nelayannya, baru nanti kita tambah ke model apartemen rajungan,” ujarnya.

Selain untuk melestarikan rajungan, keberadaan penangkaran tersebut juga untuk menjaga ekosistem laut. Apartemen rajungan akan memancing habitat laut lainnya untuk berkembangbiak di dalamnya.

“Fungsinya lagi juga nanti ada kerang. Kerang hijau nanti akan menempel pada tali-tali yang digunakan untuk menggantungkan rumah rajungan. Kerang hijau rata-rata, dan bonusnya bisa untuk sarana memancing. Karena pasti akan banyak ikan karena di sana ada habitat yang benar-benar hidup. Teman-teman banyak yang menggunakannya untuk memancing karena di atasnya ada panggungnya,” imbuhnya. (iby/de)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *