Home » Maraknya Praktik Curang di Dunia Pendidikan, IPK Tinggi Tapi Kompetensi Rendah

PATI – Bupati Pati, Sudewo, menyoroti maraknya praktik kecurangan dalam dunia pendidikan yang berdampak pada menurunnya kualitas lulusan. Menurutnya, banyak siswa dan mahasiswa saat ini memiliki nilai akademik tinggi, namun tidak dibarengi dengan kemampuan dan penguasaan ilmu yang memadai di bidang yang mereka tempuh.

Dalam acara Halal Bihalal Keluarga Besar Tim Penggerak PKK di Pendopo Kabupaten Pati pada Rabu (30/4/2025), Sudewo mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi ini. Ia menilai bahwa fenomena tersebut telah menciptakan lulusan yang tampak mumpuni di atas kertas, namun lemah dalam praktik dan tidak mampu bersaing di dunia kerja.

“IPK tinggi seperti 3,7 hingga 4,0 menjadi tidak berarti jika lulusan tidak mampu menyelesaikan tugas atau ujian saat melamar pekerjaan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa banyak sarjana kesulitan mendapatkan pekerjaan karena tidak memiliki kemampuan riil yang dibutuhkan oleh pasar kerja.

Sudewo menduga bahwa kondisi ini disebabkan oleh adanya oknum yang menyalahgunakan sistem pendidikan untuk kepentingan pribadi. Nilai yang seharusnya menjadi cerminan kemampuan akademik justru dijadikan komoditas untuk meraih keuntungan.

Ia mengingatkan bahwa kejahatan di sektor pendidikan ini sangat berbahaya karena merusak masa depan generasi muda dan melemahkan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Praktik semacam ini, menurutnya, bisa saja terjadi di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Pati sendiri.

“Ini merupakan bentuk kebohongan sistemik. Nilai tinggi yang diperoleh bukan karena prestasi sejati, melainkan hasil rekayasa dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya. Sudewo pun mengajak seluruh elemen pendidikan untuk kembali menegakkan integritas dan profesionalisme dalam mencetak generasi berkualitas.

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *