Home » Buah Gerakan Seribu Embung, Warga Wonogiri Kini Tak Lagi Dihantui Kekeringan
Buah Gerakan Seribu Embung, Warga Wonogiri Kini Tak Lagi Dihantui Kekeringan

Buah Gerakan Seribu Embung, Warga Wonogiri Kini Tak Lagi Dihantui Kekeringan (Foto: Dok Pemprov Jateng)

WONOGIRI, KanalMuria – Warga Desa Gudangharjo, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri tidak lagi dihantui bencana kekeringan dan kesulitan air bersih. Itu setelah Gubernur Jawa Tengah membangun embung di wilayahnya 2016 silam.

Desa berpenduduk sekitar 500 kepala keluarga itu, sebanyak 95 persennya mendapat manfaat dari embung tersebut. Tiap pagi dan sore hari, mereka mengambil air di embung menggunakan jeriken. Selain untuk kebutuhan memasak, air embung juga digunakan untuk ternak, perkebunan, dan beribadah di masjid.

Endiyanto, seorang warga Desa Gudangharjo menuturkan, manfaat embung betul-betul membantu warga, terutama pemenuhan kebutuhan air baku. “Manfaat dari embung betul-betul sangat membantu warga sekitar untuk air minum, wudhu di masjid, dan buat minum ternak,” ujarnya, Kamis (3/10).

Ia tidak bisa menyembunyikan kebahagiannya setelah di desanya dibangun embung tersebut. Sebab, bertahun-tahun sebelumnya, warga harus membeli air tangki untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

Bukan hanya memasak, air dari embung juga bermanfaat untuk hewan ternaknya. Saat ini, ia memiliki dua ekor sapi dan lima ekor kambing. “Kalau dulu sebelum ada embung itu beli air tangki, sekarang sudah ada embung ini sangat membantu. Dari Pak Ganjar, waktu itu Gubernur sudah Pak Ganjar. Sebagai warga sini senang sekali. Sekarang air sangat mudah,” lanjutnya.

Yatno, warga yang lain menceritakan susahnya mendapatkan air baku sebelum adanya Embung Gudangharjo. Warga membeli air satu tangki Rp 150 ribu. “Satu tangki paling lama untuk dua minggu. Beda lagi mereka yang punya ternak. Karena dulu susah air, terutama waktu kemarau,” paparnya.

Cerita itu kini sudah tidak ada lagi. Warga bebas mengambil air baku di embung, kapan saja mereka butuhkan. “Embung ini buat air baku, sekarang cukup mudah. Cara ambilnya pakai ember dan jeriken. Lebih irit, semuanya senang,” imbuhnya.

Sementara, Kepala Desa Gudangharjo, Sriyono mengatakan, embung mulai dibangun pada 2016 lalu. Saat ini bisa dimanfaatkan 95 persen warganya yang terdiri dari 8 dusun.

“Ini dibangun dari anggaran APBD Provinsi Jateng. Ada 95 persen dari 500 kepala keluarga mendapat manfaatnya. Ya, buat kebutuhan rumah tangga, ternak, tanaman dan perkebunan,” tandasnya.

Gerakan Seribu Embung yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah tercapai. Saat ini, ada 1.135 embung tersebar di seluruh wilayah Jawa Tengah. (ok/de)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *