
Ilustrasi bursa Saham Asia. (MI)
JAKARTA, KanalMuria – Sesi perdagangan Rabu, (12/10), kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), ditutup melemah 0,43 persen ke level 6.909,20. Pemberat pergerakan indeks saham nasional kembali terjadi pada sektor teknologi.
“IHSG ditutup melemah seiring pelemahan bursa saham secara global. Potensi kenaikan suku bunga yang agresif disebut menjadi pemicu kekhawatiran pasar sehingga terjadi pelemahan,” jelas Dennies Christopher, analisis Artha Sekuritas, dalam risetnya, Rabu.
Dia mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah ke level Rp 15,300 per dolar AS menekan IHSG. Pelemahan ini diperkirakan masih berlanjut di sesi perdagangan Kamis (13/10) hari ini.
Selain itu, Dennies menyebut IHSG berpotensi bergerak pada rentang support-resistance 6.856-6.976 dan 6.803-7.043. Secara teknikal, menurutnya candlestick akan membentuk lower high dan lower low dengan stochastic pada area oversold.
Ini mengindikasikan trend pelemahan dengan rentang yang terbatas. Beberapa rilis data ekonomi dari Amerika Serikat dan perkembangan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah diyakini Dennies akan dicermati oleh para investor.
Di sisi lain, William Surya Wijaya, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, mempunyai pandangan berbeda. Dia menilai IHSG berpotensi terkonsolidasi hari ini.
Menurutnya indeks saham diproyeksi bergerak pada rentang 6.872-7.137. Pola pergerakan IHSG disebutnya terlihat masih dibayangi oleh pola tekanan minor.
Sementara support level terdekat, akan kembali diuji kekuatannya. “Namun selama support level terdekat dapat dipertahankan di tengah tekanan yang berlangsung, maka momentum tekanan masih dapat dimanfaatkan oleh investor,” ucap dia. (iby)