Home » Terjunkan 100 Petugas dan 35 Dinas Dukcapil se-Jateng, Dukcapil Layani IKD Bagi Mahasiswa Undip
Terjunkan 100 Petugas dan 35 Dinas Dukcapil se-Jateng, Dukcapil Layani IKD Bagi Mahasiswa Undip

Terjunkan 100 Petugas dan 35 Dinas Dukcapil se-Jateng, Dukcapil Layani IKD Bagi Mahasiswa Undip (Foto: Dok Kemendagri)

SEMARANG, KanalMuria – Ditjen Dukcapil Kemendagri kembali menggelar Dukcapil Goes to Campus di Semarang, Jawa Tengah. Sasarannya, siapa lagi kalau bukan warga kampus Universitas Diponegoro (Undip) untuk dibuatkan identitas kependudukan digital (IKD).

Kampus yang berada di ranking ke-3, kampus terbaik di Indonesia ini, memiliki sebanyak 11 fakultas, dan sekolah pascasarjana serta sekolah vokasi. Undip tercatat memiliki 67 ribu mahasiswa dan 4.000 dosen.

Tidak tanggung-tanggung, untuk melayani seluruh civitas akademika Undip, Dukcapil Kemendagri menerjunkan 35 Dinas Dukcapil se Jawa Tengah, serta membawa sebanyak 80 peralatan untuk mengaktivasi KTP digital dan 100 petugas.

Melansir dari laman kemendagri, menurut Dirjen Dukcapil Kemendagri, Prof Zudan Arif Fakrulloh, agar negara bisa terus bertumbuh maju, maka pemerintah tidak bisa sendirian bekerja, melainkan harus menggandeng ekosistemnya.

“Pemerintah tidak akan menjadi ‘lone wolf’ atau serigala penyendiri yang sifatnya tertutup. Maka, Dukcapil didukung oleh ekosistem dan komunitasnya. Maka saya berterima kasih kepada Bapak Rektor Undip, Prof. Yos Yohan Utama,” kata Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh, saat Dukcapil Goes To Campus, Pembuatan Identitas Kependudukan Digital Undip, di Gedung Prof. Sudarto, Semarang, Selasa (14/02).

Dirjen Zudan menjelaskan, IKD tidak lain hanya memindahkan dokumen kependudukan (KK, akta lahir, dst) ke dalam gadget. “Sehingga kita tidak perlu lagi membawa KK, KTP-el dan akta-akta lainnya. Semuanya ada di ponsel dalam genggaman tangan kita,” kata Zudan.

Dalam bertransformasi menuju pelayanan Adminduk digital, Zudan menerangkan, Dukcapil belajar dari konsep transformasi industri keuangan. Sekarang orang banyak menggunakan m-Banking, dengan PIN di dalamnya. “Begitu juga di IKD, bila hape hilang ganti hape baru nomornya bisa didaftarkan lagi. Yang penting masih ingat nomor PIN, sebagaimana m-Banking kalo PIN-nya lupa maka di-install kembali,” jelas Dirjen Zudan.

Sementara, Rektor Undip Prof. Yos Yohan Utama menyebut Prof Zudan sebagai sahabat karib sejak 30 tahun lalu. “Prof Zudan alumni S2 Undip. Sebagai Dirjen Dukcapil beliau juga ahli bonsai, sensei karate Dan 8,” ucapnya mencairkan suasana.

Prof Yos juga mengatakan tanpa perlu menyebutkan ‘NKRI Harga Mati’, Prof Zudan dan Ditjen Dukcapil menunjukkan bukti menjadi bagian strategis dalam mempersatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Mempertahan NKRI nggak usah banyak komentar. Mempersatukan Indonesia orang bangga dengan KTP digital. Dengan KTP digital ada lambang negara Pancasila di dalamnya,” ujar Prof Yos Yohan Utama. (tra/ion)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *