SEMARANG KanalMuria – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mencoba kemampuan mobil listrik Ioniq 5 sejauh enam kilometer di Semarang. Setelah menjajal dari Kantor ESDM Jateng menuju Lapangan Pancasila, Wagub mengaku terkesan dengan tarikan mobil listrik sangat ringan, atau tidak berbeda dengan mobil berbahan bakar minyak.
“Saya tadi sudah mencoba mobil listrik. Ternyata tarikannya tidak kalah dengan mobil yang pakai bensin maupun solar, dan ini memang sudah menjadi prioritas kita semua,” kata Gus Yasin, sapaannya, seusai acara pelepasan tim Jelajah Energi Jateng, dilansir dari laman jatengprov.go.id, Kamis (10/11).
Wagub menambahkan, yang harus diperhatikan dari kendaraan bertenaga listrik, adalah bagaimana mengubah pola pikir masyarakat agar menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Bahkan, berbagai upaya dan terobosan dilakukan pemerintah dan masyarakat, guna mendorong pemanfaatan energi terbarukan.
Gus Yasin menyebut, saat ini masyarakat di beberapa daerah di Jawa Tengah telah memanfaatkan limbah di lingkungan sekitar. Seperti limbah dari industri tahu, limbah kotoran ternak diolah menjadi energi gas yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan memasak, serta memanfaatkan sampah dan limbah plastik bekas pembungkus minuman instan menjadi balok aluminium.
“Kita harus berterima kasih kepada masyarakat Jawa Tengah. Di beberapa daerah mereka sudah tidak menggunakan gas elpiji, tetapi menciptakan gas dari limbah kotoran ternak dan limbah industri tahu. Begitu pula masyarakat di Kabupaten Semarang, yang bekerja sama dengan komunitas disabilitas, membuat aluminium dari sampah dan plastik bungkus kopi,” kata Wagub.
Sementara, Kepala ESDM Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan, Tim Jelajah Energi Jateng jilid 2 mengangkat tema “Akselerasi Transisi Energi di Lingkup Industri dan Kampung Iklim”, akan menjelajah ke beberapa kabupaten/ kota di Jateng. Di antaranya Kabupaten Karanganyar, Kendal, Demak, Kudus, Klaten, dan Kota Surakarta.
Ia menjelaskan, Jelajah Energi dilaksanakan dengan tujuan mengangkat isu transisi energi di Jawa Tengah berbasis industri hijau dan program Kampung Iklim, diseminasi informasi dalam hal urgensi bertransisi energi kepada masyarakat di Jateng, meningkatkan eksposur industri hijau dan program Kampung Iklim di Jateng.
“Pengembangan energi terbarukan dan transisi energi di Jawa Tengah tidak terlepas dari peran serta pihak-pihak nonpemerintah, baik kerja sama bersama swasta maupun masyarakat. Keberhasilan transisi energi ini akan memberikan beragam manfaat kelak,” jelas Sujarwanto. (iby/de)