Home » Singkong Berpotensi Jadi Suplai Kalori dan Protein Dunia, Prabowo: Bill Gates Saja Suka
Singkong Berpotensi Jadi Suplai Kalori dan Protein Dunia, Prabowo: Bill Gates Saja Suka

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto (Foto: @prabowo/instagram)

BALI, KanalMuria – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia saat ini sudah berhasil memproduksi olahan singkong sebagai alternatif dari gandum. Olahan singkong ini mampu menjadi solusi di tengah ancaman krisis pangan, terutama negara-negara yang bergantung pada gandum.

“Menurut saya, singkong akan menjadi tanaman penyelamat dunia. Indonesia sendiri pun telah memproduksi singkong sebagai substitusi dari gandum untuk kebutuhan bahan baku roti, pasta, hingga mi instan,” jelas Prabowo dalam pidato di Global Food Security Forum di Bali, Senin (14/11).

Menhan menyebut, Indonesia menjadi pionir penemuan dan hak paten untuk tepung singkong dengan nama Modified Cassava Flour atau Mocaf. Mocaf diklaim setara dengan tepung terigu.

Presiden Joko Widodo mempercayakan Menhan untuk mengerjakan food estate atau lumbung pangan. Dan juga memamerkan produk olahan dari Indonesia, seperti Mocaf, pasta, mi instan, hingga minuman boba/bubble yang terbuat dari tepung tapioka.

Dibandingkan negara-negara lain, Indonesia saat ini dapat menghasilkan 23 ton singkong per hektare (ha). Sementara negara lain, seperti Vietnam dan China, hanya mampu menghasilkan masing-masing 16 ton per hektare singkong. “Ke depannya, Indonesia akan menjadi peringkat pertama eksportir tepung terigu berbahan dasar singkong atau Mocaf,” ujar Prabowo.

Selain itu, Menhan menyebut, singkong merupakan tanaman favorit pendiri Microsoft, Bill Gates. Bahkan Gates rela mengeluarkan dana sebesar USD 50 juta untuk meneliti tanaman yang digadang-gadang dapat menggantikan jagung dan gandum ini.

Diketahui, singkong mampu menghasilkan 250 ribu kalori dalam satu hektarenya dan hanya memerlukan 65 metrik kubik air per metric ton singkong. Sedangkan, jagung, gandum, dan padi membutuhkan air dalam jumlah hingga 20 kali lebih banyak.

“Indonesia akan berada di garis depan untuk menghasilkan protein dan kalori di dunia dalam mengatasi ancaman ketahanan pangan global dengan melibatkan mitra dari dunia untuk bergabung. Indonesia akan menjadi faktor tambahan dalam pertumbuhan ekonomi dunia dan memberikan solusi untuk mengatasi kelaparan dunia,” tegas Menhan. (iby/de)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *