PATI, KanalMuria – Dalam memperingati Maulid Nabi, Desa Sukolilo, Pati, rutin menyelenggarakan Tradisi Meron. Pada pembukaan Tradisi Meron tahun 2022 di Masjid Baitul Yaqin, dihadiri Pj Bupati Pati, Kapolres Pati, Bapermades Provinsi Jateng, Kepala Bappeda, DPRD, Muspika dan para tamu undangan, Minggu (9/10).
“Kita patut berbangga pada Tahun 2021 kemarin Desa Sukolilo terpilih dalam Program Desa Pemajuan Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dengan potensi Budaya Meron yang diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak Tahun 2016,” ujar Henggar, Pj Bupati Pati.
Henggar mengapresiasi dan menyambut baik Tradisi Meron yang sudah turun temurun terselenggara dalam rangka memperingati Maulid Nabi. Dia juga berharap tradisi ini dapat terawat dan dijaga dengan baik.
Menurutnya, Tradisi Meron tidak sekadar menjadi hiburan untuk masyarakat. Lebih dari itu, Henggar menilai tradisi harus dipahami oleh generasi muda untuk mengenal filosofi Meron sebagai bukti sejarah serta peran Walisongo menyebarkan agama Islam di Jawa.
Tradisi yang memperoleh pengakuan di tingkat nasional sebagai nominator tiga besar kategori Festival Tradisi Anugerah Pesona Indonesia ini disebut Henggar mempunyai potensi.
“Mari kita menjadikan Meron sebagai magnet wisata budaya. Dengan itu dapat meningkatkan geliat perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Henggar juga mengingatkan generasi muda agar lebih mempromosikan Pati dalam hal potensi unggulan daerah. Dia menekankan pemanfaatan platform media sosial untuk membranding potensi ini agar menumbuhkan citra positif Kabupaten Pati.
Henggar juga berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban agar Tradisi Meron tetap berjalan aman dan kondusif. Karena melihat animo dan antusiasme masyarakat yang besar, tidak menutup kemungkinan acara berlangsung tidak kondusif.
“Semoga penyelenggaraan Meron Tahun ini berjalan lancar dan sukses demi mendukung kemajuan pariwisata serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pati,” tutur Henggar.(*)
(Iby)