PATI, KanalMuria – Penyandang disabilitas di Kabupaten Pati, Jawa Tengah mendapat vaksinasi Covid-19 gratis. Vaksinasi ini terlaksana berkat kerja sama antara Dinas Kesehatan (Dinkes) Pati dan Australia – Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) melalui Save the Children dan Migrant CARE yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Pati, Sabtu (22/10).
Dalam kegiatan itu, tergabung juga komunitas penyandang disabilitas di Pati. Kelompok itu di antaranya Deaf Community of Pati (DECOP), Persatuan Tuna Netra Indonesia (PERTUNI) wilayah Pati, PPDI (Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia) wilayah Pati, Komunitas Difabel Pati (KODIPA), dan ADECO (Alumni Dena Upakara Don Bosco Wonosobo) wilayah Pati.
“Kegiatan ini merupakan proses Belajar Bersama. Sebelumnya telah disusun kerangka kerja GEDSI (Gender Equality, Disability and Social Inclusion) dalam vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pati antara Dinkes Pati dan organisasi masyarakat sipil,” jelas Project Officer Migrant CARE di wilayah Pati, Prijo Wasono.
Wasono mengungkapkan, kerangka kerja GEDSI disusun, Rabu (19/10) lalu, di Hall Rumah Sakit Keluarga Sehat. Salah satu poin penting dari kerangka kerja itu adalah strategi pemenuhan hak dan martabat kemanusiaan penyandang disabilitas dalam vaksinasi Covid-19, dengan mengedepankan etika berkomunikasi terhadap kelompok difabel.
Shinta Mayasari, tim vaksinator dari Dinkes Pati, menjelaskan alur vaksinasi Covid-19 dibantu Juru Bahasa Isyarat (JBI), Saraswati Devi dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Pati. Vaksinasi dimulai dengan registrasi, peserta menyiapkan KTP dan Kartu Vaksin yang sudah dimiliki.
Setelah itu, peserta akan discreening dengan melakukan cek kondisi tubuh. Pemeriksaan ini bertujuun untuk mengetahui kondisi tubuh peserta dalam kondisi sehat atau tidak oleh dokter dari Puskesmas Kecamatan Gembong. Selanjutnya, peserta yang lolos screening akan mendapat vaksinasi dari dokter yang sama.
Kasie Survailans dan Imunisasi Dinkes Pati, Teguh Asroyo mengungkapkan, vaksinasi ini merupakan kali pertama terselenggara. “Saya kira sangat baik melibatkan JBI di bilik vaksinasi dan ruang ramah anak. Vaksinasi yang ramah difabel, semoga bisa membantu pemahaman masyarakat yang sudah takut dan cemas duluan ketika melihat nakes dan membayangkan akan disuntik,” kata Teguh.
Mengutip dari laman Dinkes Pati, 42 penyandang disabilitas mendapat suntikan booster. Sementara, beberapa peserta vaksinasi gagal mendapat suntikan karena vaksin pertama dan kedua menggunakan jenis Pfizer dan Moderna, sementara saat pelaksanaan hanya Sinopharm. Sesuai catatan Dinkes Pati, per Oktober 2022, terdapat enam ratusan orang dari dua ribuan penyandang disabilitas di Pati yang belum divaksin. (iby/de)