Home » Polisi Pati Gencarkan Operasi Anti-Premanisme Usai Dua Kasus Menonjol

Pati – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pati meningkatkan upaya pemberantasan premanisme setelah dua insiden yang menyita perhatian publik terjadi di wilayah tersebut. Salah satu insiden adalah perobohan rumah milik petani di Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu, dan yang lainnya berupa tawuran antar dua kelompok siswa SMK.

Kapolresta Pati AKBP Jaka Wahyudi menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberi ruang bagi segala bentuk premanisme. Hal ini disampaikan dalam Apel Patroli Skala Besar yang berlangsung pada Sabtu (10/5/2025) malam, sekitar pukul 21.00 WIB.

Sebanyak 344 personel diterjunkan dalam operasi ini, terdiri dari 289 personel Polresta Pati dan Polsek, 25 anggota TNI, 25 personel Satpol PP, serta 5 personel Dinas Perhubungan. AKBP Jaka Wahyudi menjelaskan bahwa keberadaan premanisme dapat menghambat investasi daerah dan harus diberantas.

Dua kasus yang baru-baru ini terjadi, yakni perobohan rumah petani dan tawuran pelajar, menjadi perhatian serius Polresta Pati. Kapolresta menegaskan bahwa tindakan tegas dan terukur akan diambil sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

Kapolresta juga meminta seluruh jajarannya untuk mengedukasi masyarakat, terutama terkait dampak negatif tawuran pelajar. Ia menegaskan, jika pembinaan tidak efektif, maka penegakan hukum akan menjadi pilihan terakhir.

Sebagai pengingat, AKBP Jaka Wahyudi meminta personelnya agar selalu berpegang pada Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam menangani setiap insiden. Dengan sikap tegas namun tetap manusiawi, ia berharap keamanan dan ketertiban di wilayah Pati dapat terus terjaga.

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *