JAKARTA, KanalMuria – Kasus Acute Kidney Injury (AKI) atau gagal ginjal akut pada anak yang beberapa bulan terakhir menimpa Indonesia, menjadi perhatian dunia. Salah satunya, Indonesia mendapat donasi 200 vial obat penawar (antidotum) untuk pengobatan AKI dari perusahaan farmasi multinasional Jepang, Takeda.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes), melalui juru bicaranya Mohammad Syahril mengatakan, antidotum itu akan didistribusikan kepada seluruh rumah sakit yang ditunjuk pemerintah untuk menangani kasus AKI. Selain itu, Kemenkes juga memesan 70 vial Fomepizolen dari Singapura.
“Sebanyak 200 vial didatangkan dari Jepang yang merupakan donasi dari Takeda, akan datang minggu depan,” jelas Syahril dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Kamis (27/10).
Dia mengatakan, pemerintah sebelumnya telah mendatangkan 30 vial Fomepizole dari Singapura dan 16 vial dari Australia. Pada Senin (10/10) dan Selasa (18/10) lalu, 20 vial Fomepizone dari Singapura dan sudah mendarat di Indonesia, sedangkan sisanya dijadwalkan tiba Kamis (27/10). Sementara 16 vial dari Australia telah didistribusikan ke rumah sakit rujukan di Padang, Surabaya, Medan dan Aceh.
Per 26 Oktober 2022, kasus AKI sudah menyentuh angka 269 laporan, dengan korban meninggal sebanyak 157 pasien atau 58 persen dari total kasus. Sedangkan 39 pasien dilaporkan sembuh. Total kasus ini meningkat dari laporan sebelumnya yang sebanyak 245 kasus. (iby/de)