Home » Dua Tahun Vakum, Pemkab Blora Siap Menggelar Festival Barongan Blora
Dua Tahun Vakum, Pemkab Blora Siap Menggelar Festival Barongan Blora

Dua Tahun Vakum, Pemkab Blora Siap Menggelar Festival Barongan Blora (Foto: Dok Pemkab Blora)

BLORA, KanalMuria – Pemkab Blora yang difasilitisasi Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) akan menggelar Festival Barongan. Diagendakan festival akan berlangsung 26 November 2022 di sepanjang Jalan Pemuda, sebagian Jalan Ahmad Yani, dan lapangan Kridosono Blora.

Kepala Dinporabudpar Kabupaten Blora, Kunto Aji, melalui Kepala Bidang Kebudayaan Dinporabudpar Budi Riyanto, menjelaskan, saat ini telah dilakukan persiapan dan pendataan terkait group Seni Barongan mana saja yang akan ikut memeriahkan festival. Festival ini, sempat tertunda dua tahun karena pandemi Covid-19. “Seiring surutnya pandemi Covid-19, kini kembali diselenggarakan,” kata Budi Riyanto, saat pagelaran wayang kulit malam Sabtu Pon di pendopo rumah dinas Bupati Blora, Jumat, (28/10).

Rencananya, jelas Riyanto, yang akan mengikuti festival ini ada 40 grup, dan masing-masing group ada 8 kepala barongan. Point Parade Barongan dan Festival Barongan Nusantara tahun 2022 yaitu Parade Barongan Blora. Rampak Rancak Barongan. Sedangkan malam puncak Penganugerahan Festival Nusantara tahun 2022.

“Festival Barongan tahun 2022, bertujuan membumikan dan melestarikan seni barongan Blora agar dikenal baik di tingkat nasional maupun internasional,” terangnya.

Selain itu, festival Barongan ini bertujuan untuk mendukung industri pariwisata dan ekonomi kreatif serta melestarikan seni tradisional. Karena Barongan Blora adalah peninggalan leluhur yang harus dijaga kelestariannya dan mempunyai kekhasan tersendiri.

Di dalam kesenian tradisional ini, menurut Budi Riyanto, tercermin sifat-sifat kerakyatan masyarakat setempat, seperti spontanitas, kekeluargaan, kesederhanaan, kasar, keras, kompak, dan keberanian yang dilandasi kebenaran.

“Barongan Blora semakin jelas keabsahannya setelah mendapatkan pengesahan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB),” jelasnya.

Selain itu, menurut Budi Riyanto, event ini menarik, khususnya bagi konten kreator untuk membuat dokumentasi dan karya yang bagus melalui platform digital. (iby/de)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *