Home » Dinilai Rendah, Minat Pemuda di Demak Budidayakan Batik
Dinilai Rendah, Minat Pemuda di Demak Budidayakan Batik

Dinilai Rendah, Minat Pemuda di Demak Budidayakan Batik (Foto: Susmintarta)

DEMAK, KanalMuria – Batik sesungguhnya sudah menjadi warisan budaya yang dibanggakan masyarakat Indonesia. Namun, minat anak muda di Demak untuk menekuni seni membatik, ternyata masih jauh dari harapan.

Seperti diungkapkan seorang warga Desa Mlatiharjo, Kecamatan Gajah, Yohan, 33. “Faktanya, anak muda di sini (Desa Mlatiharjo, Red), lebih memilih menjadi karyawan pabrik. Alih-alih meneruskan budaya batik khas Mlatiharjo bermotif buah kelengkeng,” kata Yohan.

Dia menyebut, minat anak muda perlu didorong untuk kembali mencintai batik. Walaupun minat anak muda membudidayakan dan belajar batik rendah, Yohan mengatakan omzet penjualan batik sudah cukup bagus. “Banyak juga anak muda suka batik, tapi kalau membuat, masih sedikit yang mau,” jelasnya.

Sementara itu, di Desa Mlatiharjo, ada dua orang yang sejak tahun 2013 memproduksi batik dan masih eksis sampai saat ini. Kedua orang itu Kusmi Darminik dan Arif Purwanto, pemilik Batik Mlatiharjan.

Anik, sapaan akrab Kusmi Darminik, mengaku sudah membuat ratusan motif batik. Terutama motif batik khas Demak, seperti biota laut, pertanian, buah-buahan, dan namen pintu Masjid Agung Demak. (sus/iby/de)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *