DEMAK, KanalMuria – Bagaikan cerita sinetron di dunia layar kaca, seorang preman insyaf yang mendapat julukan Agus Goang, terpilih dalam pilkades, untuk memimpin desa. Agus Goang yang nama aslinya Supriyanto, kini resmi dilantik menjadi Kepala Desa di Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Supriyanto, alias Agus Goang, kelahiran 29 Desember tahun 1977 ini, Selasa (1/10) resmi di lantik Bupati Demak, menjadi Kepala Desa Surodadi. Semula Agus tidak pernah berpikir bisa menjadi Kades di Desa Surodadi. Bahkan pada masa mudanya pria ini terkenal dengan kenakalannya dan suka berkelahi.
Dia menuturkan, terlahir dari keluarga yang tidak mampu dengan 5 bersaudara. Dengan memiliki saudara yang cukup banyak, pria ini pun sebenarnya hanya sebatas lulusan Sekolah Dasar (SD). “Tak menyangka dalam benak saya sejak kecil, kalau suatu saat bakal menjadi kepala desa,” kata Agus dengan nada lirih.
Faktor biaya membuat Agus kecil suka menangis karena tidak bisa melanjutkan pendidikan seperti teman se usianya. “Karena orang tua tidak memiliki biaya cukup saya hanya lulus SD. Tapi waktu saya SD sering mendapatkan juara kelas,” ujarnya.
Berbeda dengan anak seusianya, yang melanjutkan sekolah ke bangku SMP, Agus memilih mencari pekerjaan serabutan untuk bisa meraih pendidikan sama seperti lainnya. “Waktu itu nangis terus minta orang tua pingin sekolah. Karena saat itu belum ada sekolah gratis seperti sekarang,” jelasnya.
Agus terpaksa dengan berbagai mencari penghasilan untuk bisa menghidupi keluarganya. Semasa mudanya, dia pernah menjadi tukang parkir, tukang tagih, hingga sempat tinggal di Pasar Induk Jakarta. “Waktu itu saya hanya berpikiran bagaimana keluarga saya bisa tetap hidup dan makan. Meskipun aslinya kenakalan saya itu terpaksa,” tuturnya.
Kendati dikenal sebagai orang yang nakal, jelas Agus, dia tidak pernah sama sekali melakukan pencurian atau tidak pernah nakal di sekitar tempat tinggalnya. “Senakal-nakalnya saya, tidak pernah di daerah sendiri tapi lebih di luar sana. Tapi saya nakalnya hanya berkelahi tidak pernah mencuri,” ungkapnya.
Melalui kehidupan cukup kejam di jalanan, membuat Agus bisa kembali bersekolah meskipun hanya lewat jalur sekolah kejar Paket B. “Dari situ keluarga saya makan, dan akhirnya saya juga bisa melanjutkan pendidikan,” ucapnya.
Tidak hanya terkenal dengan kenakalannya, Agus ternyata suka bergaul dengan para petinggi, hingga sempat tidur di barak polisi. Bahkan Agus pernah dikira sebagai anggota kepolisian. Memilih jalan tersebut pun Agus dipertemukan dengan orang-orang baik hingga membuat dirinya pelan-pelan bisa berubah jadi lebih baik.
Belajar dari kehidupan keras yang dilalui Agus, menjadi bekal hidup yang sangat berarti untuk akhirnya mencalonkan diri menjadi Kades Surodadi. “Ketika jadi preman pun saya dipertemukan dengan orang hebat. Seperti anggota DPRD hingga Kepolisian. Di situ saya belajar,” ujarnya.
Lantaran banyak teman-temannya yang mendukung untuk menjadi kades, Agus kemudian mengikuti pilkades di desanya. Saat pencalonan Agus bertekad untuk memperbaiki desa tempat kelahirannya. Ditambah Desa Surodadi, Kecamatan Sayung yang dikenal daerah terdampak abrasi dan banjir rob, dia bertekad ingin memajukan desanya.
Tekadnya yang sudah bulat ingin menjadikan Desa Surodadi lebih baik, Agus pun mengusung semboyan ‘kalau tidak sekarang mau kapan lagi’. “Visi saya ingin memajukan Desa Surodadi. Saya tumbuh dan besar di sini sehingga bisa lebih tahu. Akhirnya saya mendapat kepercayaan warga untuk menjadi Kades Surodadi,” ungkapnya.
Dia juga menuturkan, Agus Goang bukanlah nama asli melainkan hanya sapaan akrab lelaki yang sebenarnya memiliki nama Supriyanto. Awal mula dipanggil sebagai Agus Goang karena memiliki gigi yang goang (copot) dan di jalanan jadi ;ebih sering dipanggil Agus Goang.(sus/de)