
Pasar Hewan Ditutup, Penanganan Wabah PMK Disosialisasikan di Tiap Kecamatan (Foto: Dok Dinkominfo Pemkab Blora)
BLORA, KanalMuria – Pemkab Blora menggelar sosialisasi penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) ke setiap kecamatan. Langkah ini diambil karena wabah PMK yang akhir-akhir ini semakin meningkat.
Sosialisasi ini sebagai tindak lanjut hasil rapat Satuan Tugas Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) yang dipimpin Sekda Blora Komang Gede Irawadi, Setda Blora, Selasa (10/1). Berdasarkan hasil rapat itu, juga ditindaklanjuti dengan membuat surat pemberitahuan yang ditujukan kepada Dandim, Kapolres dan Camat se Kabupaten Blora.
Dilansir dari laman blorakab.go.id, dalam surat pemberitahuan kegiatan yang ditandatangani Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Blora Hariyanto, menyebutkan dalam rangka menindaklanjuti penanganan wabah PMK di Kabupaten Blora yang semakin meningkat, maka dilaksanakan sosialisasi.
Kegiatan ini akan dilakukan di tiap kecamatan se Kabupaten Blora dengan menghadirkan Kepala Desa/Kelurahan, Babinsa, Bhabinkamtibmas sesuai jadwal yang telah direncanakan.
Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora Gundala Wejasena, melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan Tejo Yuwono membenarkan adanya kegiatan tersebut.
“Benar, sosialisasi penanganan PMK dilaksanakan selama tiga hari mulai Rabu (11/1) hingga Jumat (13/1),” jelasnya di Blora, Rabu (11/1).
Kegiatan itu, tambahnya dilaksanakan di pendopo kecamatan yang terbagi dalam beberapa kelompok secara bergiliran selama tiga hari. Sedangkan petugas yang memberikan sosialisasi dari DP4 Blora, Polres Blora dan Kodim 0721/Blora.
“Jadi nanti kita bentuk koordinator di tiap kecamatan, termasuk nanti diberikan nomor handphone supaya bisa dihubungi jika diduga ada kasus PMK,” tambahnya.
Kasus sapi mati di Kabupaten Blora diduga terkena PMK berimbas seluruh pasar hewan di Blora ditutup sementara. “Kesimpulan hasil rapat salah satunya penutupan pasar untuk menekan penularan PMK. Pasar hewan Blora, Randublatung, dan semua pasar hewan (ditutup),” tambah Tejo Yuwono.
Penutupan pasar-pasar hewan di Blora ini berdasarkan hasil rapat antara Satgas PMK dengan sejumlah pihak terkait. “Beberapa hari yang lalu di (Desa) Tambaksari ada 3 ekor, Temurejo ada 7, Plantungan ada 2, Janjang-Jiken 2 ekor,” ujar Tejo
Dia mengaku belum bisa memastikan kapan pasar hewan di Blora akan dibuka lagi. Pasar akan dibuka setelah kasus PMK menurun. “Sampai kasusnya mereda. Kalau yang dulu satu bulan alhamdulillah sudah mereda. Maka, berani buka lagi. Nanti evaluasi setelah kerja, kita tidak berani menjawab kapan bukanya,” jelasnya.
Sementara Kepala Bidang Pasar Daerah Dindagkop UKM Blora, Soni Supriyanto menambahkan, hasil rapat tim penanggulangan PMK dan rekomendasi dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) memutuskan pasar hewan ditutup sementara. (iby/ok)