Kesbangpol Diminta Waspadai Potensi Gangguan Kondusivitas Jateng 

KARANGANYAR, KanalMuria – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, meminta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di Jateng, meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai hal yang berpotensi mengganggu kondusivitas Jateng. Seperti percikan-percikan jelang tahun politik 2024, penyebaran paham radikalisme, terorisme, serta kemajuan teknologi informasi.

“Panjenengan (Kesbangpol) sudah memitigasi kondisi-kondisi di 2023 seperti apa. Tentu saja kita harus waspada, apalagi biasanya kalau mendekati tahun politik banyak muncul gejolak. Maka kita semua dapat memitigasi dan menjaga, karena Jateng sudah kondusif,” kata sekda, saat Evaluasi Program Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, di Hotel Lorin Karanganyar, Rabu (20/12).

Dinukil dari laman jatengprov.go.id, Sumarno mengingatkan kepada semuanya, tentang sisi negatif penggunaan gadget atau telepon selular, di era teknologi informasi yang kian canggih dan tanpa batas. Di tengah derasnya arus informasi dari berbagai arah, orang seringkali membagikan informasi kepada orang lain tanpa disaring atau konfirmasi terlebih dahulu.

“Tentu saja Anda semua di Kesbangpol tidak melakukan hal seperti itu. Setiap ada informasi harus diasesmen dahulu, karena kalau informasi sudah terkirim, maka akan lebih banyak tersebar. Sehingga jika ada informasi yang tidak benar kemudian menyebar, tentu ini menjadi masalah kita bersama,” terangnya.

Selain meningkatkan kewaspadaan di tengah era digitalisasi, kata Sekda, percikan-percikan maupun gejolak yang kerap terjadi menjelang tahun politik atau pemilihan umum 2024, yang dapat mengganggu kondusivitas daerah, juga harus diwaspadai oleh semua pihak.

Tidak kalah penting dari potensi gejolak di tahun politik, adalah terkait masalah paham radikal yang bersifat laten atau tidak tampak. Penyebarannya tertutup, tetapi bisa meletup sewaktu-waktu. Demikian pula menyangkut aksi terorisme harus mendapat perhatian dari semua pihak. Terlebih para eksnapiter (narapidana teroris) pemahamannya belum semuanya bisa dinetralkan.

“Untuk yang terdekat, kita akan menghadapi Natal dan Tahun Baru 2023. Kondisi-kondisi seperti ini tentu saja masalah gangguan sepert terorisme perlu kita waspadai,” pintanya. (jt/ok)