Home » Warga di 9 Desa Akan Direlokasi, Pemerintah Percepat Pencairan Dana Stimulan Perbaikan Rumah
Warga di 9 Desa Akan Direlokasi, Pemerintah Percepat Pencairan Dana Stimulan Perbaikan Rumah

Warga di 9 Desa Akan Direlokasi, Pemerintah Percepat Pencairan Dana Stimulan Perbaikan Rumah (Foto: Dok Kemenko PMK)

JAKARTA, KanalMuria – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo, terkait perubahan besaran nilai bantuan stimulan perbaikan rumah rusak berat, sedang, dan ringan terdampak gempa bumi di Cianjur. Untuk itu Kemenko PMK menggelar Rapat Koordinasi Tingkat Menteri (RTM) pada Senin (12/12).

RTM kali ini bertujuan untuk mendorong percepatan implementasi bantuan perbaikan rumah rusak berat, sedang, dan ringan melalui revisi SK Kepala BNPB Nomor 85 Tahun 2022. SK BNPB ini tentang Bantuan Dana Siap Pakai untuk Penanggulangan Gempa Bumi di Cianjur Jawa Barat.

RTM tersebut dihadiri Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala BNPB Suharyanto, Bupati Cianjur Herman Suherman, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah, serta Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Keuangan Putut Hari Satyaka.

Menko PMK Muhadjir Effendy menyebutkan, terdapat beberapa perubahan besaran nilai bantuan stimulan yang diberikan pemerintah untuk perbaikan rumah terdampak bencana gempa bumi di lokasi Cianjur.

“Perubahan nilainya itu untuk yang rusak berat itu dari Rp 50 juta dirubah menjadi Rp 60 juta, rumah yang rusak sedang dari Rp 25 juta menjadi Rp 30 juta. Sedangkan yang rusak ringan dari Rp 10 juta menjadi Rp 15 juta,” jelas Muhadjir Effendy saat Konfrensi Pers.

Berdasarkan data dari BNPB per 12 Desember 2022, jumlah rumah rusak sebanyak 56.480 rumah yang terdiri dari 13.633 rusak berat, 16.059 rusak sedang, dan 26.856 rusak ringan.

Pada tahap pertama pembangunan/perbaikan rumah sudah tersalurkan dananya kepada 8.316 unit yang telah terdata. Kemudian pada tahap kedua, terdapat 16.745 rumah terdampak yang sudah diajukan ke Kementerian Keuangan terkait percepatan pencairan Dana Siap Pakai berdasarkan usulan BNPB termasuk kenaikan bantuan stimulannya.

Menko Muhadjir juga mengatakan pada saat ini sedang dilakukan pembersihan dari puing-puing gempa dan masyarakat yang terkena gempa juga sudah membangun kembali rumahnya.

Selain itu, terdapat sembilan desa yang akan direlokasi dikarenakan terlewati oleh patahan sesar aktif Cugenang. Sehingga dibutuhkan kerjasama semua pihak dalam memberikan afirmasi bantuan kepala masyarakat yang terdampak.

“Tadi juga sudah ada komitmen dari pemkab dan pemprov akan ikut memberikan stimulan terutama untuk rumah-rumah yang akan diperbaiki oleh masyarakat itu sendiri, ataupun melalui pihak ketiga. Termasuk mitigasi dampak sosial kepada masyarakat akibat relokasi,” lanjut Muhadjir.

Disamping itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto merekomendasikan, semua infrastruktur yang ada di daerah patahan untuk direlokasi sehingga nantinya lahan tersebut dijadikan sebagai jalur hijau pertanian maupun perkebunan.

Ia juga memastikan lahan yang dijadikan tempat relokasi harus _clear and clean_ yang artinya aman dari segi lahan, tata ruang, dan administratif pemerintahan.

“Maka lahan untuk relokasi kami harus pastikan _clear and clean_  jadi artinya secara lahan bukan berada di daerah yang rawan bencana. Secara tata ruang lahan tersebut dijadikan sebagai zona yang dapat dimanfaatkan untuk perumahan dan pemukiman, kemudian secara administratif pemerintah daerah juga memastikan lahan tersebut terbebas dari kepentingan pribadi,” jelasnya. (eds/syn)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *