Home » Kominfo Sosialisasikan Pencegahan Stunting dengan Menyajikan Seni Tradisional
Kominfo Sosialisasikan Pencegahan Stunting dengan Menyajikan Seni Tradisional

Kominfo Sosialisasikan Pencegahan Stunting dengan Menyajikan Seni Tradisional (Foto: Dok Kominfo Rembang)

REMBANG, KanalMuria – Ratusan warga tampak memadati Taman Dessen , Desa Sendangasri, Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang, Selasa (5/12) malam. Kehadiran mereka ternyata untuk menyaksikan pagelaran seni yang berisi tentang sosialisasi pencegahan stunting atau gagal tumbuh kembang pada anak.

Pagelaran seni yang tersaji, di antaranya tari gambyong, tari bambangan cakil, guyon maton, hingga pemutaran video pendek. Tayangan video pendek ini tentang stunting gagasan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Tengah, yang bekerja sama dengan Dinas Kabupaten Rembang untuk menyampaikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang stunting.

Dalam pagelaran budaya itu Kominfo menggandeng Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Kabupaten Rembang, Kelompok Informasi Masyarakat dan Sanggar Seni Desa Sendangasri.

Dilansir dari laman rembangkab.go.id, berbagai upaya memang tengah dilakukan pemerintah dalam menekan angka kasus stunting. Berbagai cara itu juga dilakukan termasuk dalam hal sosialisasi tentang stunting, mulai dari konten di media sosial, pertemuan formal langsung sampai dengan pagelaran seni budaya.

Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah, Hermoyo Widodo menjelaskan, dengan sosialisasi melalui pagelaran seni, masyarakat bisa lebih mudah memahami informasi pencegahan stunting. Hermoyo mengatakan pencegahan stunting bisa dilakukan dengan pengendalian umur pernikahan, pendampingan gizi ibu hamil dan keluarga serta layanan kesehatan yang lainnya.

“Saya juga berpesan kepada orang tua agar rajin memberikan konsumsi yang bergizi kepada keluarga. Dan bagi pemuda Rembang jangan terburu- buru nikah, cukup umur dan sehat itu nomor satu,” imbuhnya.

Sementara itu Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ mengapresiasi sosialisasi melalui pagelaran seni tradisional, yang juga disiarkan langsung di kanal Youtube Pemerintah Kabupaten Rembang dan Kominfo Jateng. Menurut Wabup Hanies stunting dapat menghambat tumbuh kembang anak. Tak hanya tentang fisik saja, tetapi stunting juga dapat menghambat perkembangan otak dan membuat imunitas tubuh anak menjadi lemah.

Wabup menambahkan pada tahun 2045 pemerintah ingin memiliki generasi emas yang unggul. Maka tak heran pemerintah sejak tahun 2020 serius dalam penanganan penyakit stunting. “Kita tidak ingin saat menyambut Indonesia emas tahun 2045 nanti generasi kita nuwun sewu, jauh dari harapan, generasi yang lemah,” katanya.

Maka dari itu sejak sebelum menikah, remaja perlu diberi informasi, bagaimana nanti setelah menikah, hamil dan 1.000 hari pertama kehidupan si bayi harus diperhatikan. Banyak program untuk pencegahan stunting yang dibuat pemerintah. Program dari Pemprov Jateng sepert nginceng wong meteng atau memantau orang hamil, ojo rabi bocah atau jangan menikah di usia dini, kemudian dari Pemkab Rembang mencetuskan program Telponi untuk cegah stunting.

Program Telponi (Temokno Laporno lan Openi) ini awalnya program untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Namun sekarang juga diimplementasikan juga untuk pencegahan kasus stunting. (iby/de)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *