Home » Dampingi Presiden Jokowi Panen Padi di Indramayu, Kepala NFA Dorong Pemerataan Pupuk ke Petani
Dampingi Presiden Jokowi Panen Padi di Indramayu, Kepala NFA Dorong Pemerataan Pupuk ke Petani  (Foto: Dok BPMI Setpres)

Dampingi Presiden Jokowi Panen Padi di Indramayu, Kepala NFA Dorong Pemerataan Pupuk ke Petani  (Foto: Dok BPMI Setpres)

INDRAMAYU, KanalMuria – Presiden Joko Widodo kembali meninjau panen padi bersama Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) yang juga Plt. Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi di Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/10). Kepala Negara melihat langsung proses pemanenan padi oleh kelompok tani Jambisari Desa Karanglayung di lahan seluas 55 hektar.

“Di Indramayu saya kira baik, karena memang ini irigasi teknisnya masih sangat bagus. Tadi saya tanyakan ke petani, 1 hektar bisa 8 sampai 9 ton. Rata-rata 8,6 ton per hektar,” kata Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menuturkan pemerintah berkomitmen mendukung petani untuk terus bergairah menanam dan meningkatkan produksi. Oleh karena itu, Arief mendorong terwujudnya pemerataan pupuk bersubsidi kepada petani.

“Sedulur petani senang dengan harga gabah yang baik, sehingga mereka kian bersemangat tanam. Selanjutnya kita akan terus dorong adanya pemerataan pupuk ke petani, terutama pupuk yang bersubsidi,” ujar Arief, dalam keterangan tertulisnya.

Dia mengatakan kebutuhan pupuk nasional memerlukan basis data yang akurat. Ia pun mendorong volume pupuk agar dapat sesuai guna menopang akselerasi produksi.

“Data kebutuhan pupuk secara by name by address diperlukan untuk memperlihatkan kebutuhan nasional. Kalau volume pupuknya turun, maka produksi juga akan menurun. Tapi hari ini kita telah sepakat untuk sama-sama meningkatkan produksi. Ini adalah kuncinya,” sambungnya.

“Harapan Bapak Presiden itu sederhana. Ketika beliau turun lapangan menjumpai petani di sawah, beliau dapat mendengar ungkapan terima kasih dari para petani disana yang telah mendapatkan pupuk bersubsidi dengan mudah,” ungkap Arief.

Lebih lanjut dijelaskan utilisasi pupuk menjadi salah satu faktor determinan produktivitas padi. Perlu adanya input yang akurat di tingkat hulu, sehingga produksi petani di hilir dapat terdorong naik.

“Subsidi pupuk harus benar-benar menyasar ke petani yang produktif. Ini untuk selaraskan antara tingkat produksi dan produktivitasnya. Nantinya di hilir, NFA siapkan BUMN sektor pangan sebagai offtaker hasil petani, termasuk beras yang dikelola oleh Perum Bulog,” ungkap Kepala NFA.

Adapun stok beras yang dikelola Bulog per 12 Oktober masih secured di 1,7 juta ton. Cadangan Beras Pemerintah (CBP) terus digelontorkan ke program-program intervensi yang digiatkan pemerintah antara lain bantuan pangan beras tahap kedua, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Gerakan Pangan Murah (GPM) dan termasuk membanjiri Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dengan beras SPHP.

Tren melandainya harga beras di tingkat pasar induk konsisten terjadi secara gradual. Tercatat harga beras medium IR-III di PIBC pada 6 Oktober di Rp 11.106 per kg dan kembali turun 79 poin menjadi Rp 11.027 per kg pada 12 Oktober. Adapun stok total beras di PIBC per 12 Oktober mencapai 29.935 ton. (jb/eds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *