Home » Puncak Pekan ASI Sedunia, Tak Peduli Status, Semua Ibu Berhak Menyusui
Puncak Pekan ASI Sedunia, Tak Peduli Status, Semua Ibu Berhak Menyusui

Puncak Pekan ASI Sedunia, Tak Peduli Status, Semua Ibu Berhak Menyusui (Foto: Kemenkes)

JAKARTA, KanalMuria – Menyusui atau pemberian Air Susu Ibu (ASI) sangat penting bagi ibu dan anak untuk memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi. Menyusui juga merupakan salah satu investasi terbaik bagi bangsa karena ASI adalah makanan terbaik bagi bayi untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Bahkan Hak ibu menyusui juga tertuang dalam peraturan pemerintah nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI eksklusif.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyampaikan hal ini saat membuka talkshow puncak pekan ASI sedunia Senin (04/09). Dia mengatakan ASI sangat penting dan selalu ada perjuangan di balik ibu yang menyusui.

Dante bercerita, menyebut Ibu dan Istrinya sebagai pahlawan ASI karena semasa kecilnya juga mendapatkan ASI selama dua tahun saat ibunya bekerja sebagai seorang guru. Demikian juga dengan Istrinya yang memberikan ASI eksklusif kepada buah hatinya di tengah penyelesaian pendidikan dokter spesialisnya.

“Ibu saya memberikan saya ASI sampai usia dua tahun. Jadi ibu saya juga bekerja sebagai guru jadi beliau memerah susu (ASI) dan disimpan kemudian diberikan kepada saya. Beliau adalah pahlawan pertama dalam hidup saya,” ungkap Dante, dilansir dari laman Kemenkes.

Pahlawan yang kedua adalah istrinya, lanjut Dante. Istrinya waktu itu sambil sekolah menyelesaikan Pendidikan dokter spesialisnya sambil menyusui anaknya memerah ASInya kemudian disimpan di rumah sakit lalu dibawa pulang.

Dante melanjutkan, bagi ibu bekerja pemberian ASI eksklusif kadang menjadi kendala. Padahal permasalah utama terdapat pada dukungan lingkungan baik di tempat kerja ataupun keluarga. “Yang menjadi permasalahan utamanya itu ada pada lingkungan tempat kerja dan juga keluarga,” lanjut Dante.

Dia juga mengatakan, berbagai dukungan dapat dilakukan agar ibu bekerja terus menyusui pasti bisa. Di antaranya dukungan moral dari anggota keluarga, perusahaan atau pemberi kerja menyediakan fasilitas untuk ibu menyusui.

Pemerintah membuat regulasi yang mendukung praktik menyusui dan meningkatkan pembinaan dan pengawasan di tempat kerja serta khususnya ibu menyusui yang sedang bekerja agar berusaha untuk tetap memberi ASI eksklusif. Sementara dukungan masyarakat agar ibu bekerja dapat terus menyusui, bisa dimulai dengan membangun lingkungan yang suportif.

Chang Shin Indonesia dapat menjadi contoh untuk perusahaan lain dalam mendukung ibu bekerja terus menyusui karena telah menyediakan fasilitas untuk karyawan yang sedang dalam kondisi menyusui atau hamil.

Arini salah satu karyawan PT. Chang Shin Indonesia merasa bersyukur adanya dukungan dari perusahaan untuk terus menyusui. “Saya sangat bersyukur perusahaan mendukung kami, saat ini saya jalan 3 bulan ASI eksklusif dan itu sangat memudahkan karena kami diberi waktu serta ruang laktasi untuk memerah ASI,” ujar Arini.

Nur Aida yang juga merupakan salah satu karyawan PT. Chang Shin Indonesia yang memberi ASI eksklusif jalan 23 bulan mengatakan bekerja sudah tidak lagi jadi halangan untuk menyusui karena selain perusahaan telah mendukung Aida juga mendapat dukungan dari keluarga.

“Alhamdulillah bekerja sudah tidak jadi halangan yah, karena kami juga mendapat dukungan dari keluarga, dari orang tua mertua, suami alhamdulillah mendukung utamanya pada saat saya down mereka selalu support, jadinya tambah semangat lagi,” ungkap Aida. (ion/eds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *