
Ekonomi Kreatif Indonesia Tiga Besar Dunia, Santri Dituntut Ciptakan Lapangan Pekerjaan (Foto: Dok MC Batang)
BATANG, KanalMuria – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan industri pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu atau ekonomi kreatif Indonesia masuk tiga besar dunia.
“Ekonomi kreatif sudah posisi 3 besar dunia, dapat kita sampaikan kita di angka 7,8 persen kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dan terus meningkat karena kontribusi daripada ekspor ekonomi kreatif sudah mencapai USD 26,5 miliar,” kata Menparekraf RI Sandiaga Salahudin Uno usai menjadi keynote speaker bimbingan teknis wirausaha mandiri di Ponpes Salafiyah Ar Roudloh Desa Babadan, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Sabtu (10/06).
Ia mengatakan, ekonomi Indonesia saat ini digerakkan oleh konsumsi rumah tangga dan ekonomi kreatif yang mendominasi konsumsi. Oleh karena itu, Sandiaga Salahudin Uno meminta santri-santri di Indonesia menjadi garis terdepan untuk menciptakan 4,4 juta lapangan pekerjaan.
“Santri ini harus ada di garis terdepan untuk menciptakan 4,4 juta lapangan pekerjaan. Yang juga harapkan bisa kita diwujudkan di tahun 2024,” tegasnya, dikutip dari batangkab.go.id.
Ia pun menyebutkan dari data total lapangan pekerjaan yang diciptakan oleh ekonomi kreatif, hingga saat ini sudah mencapai 25 juta jiwa.
Sandiaga Uno juga menegaskan, kepemimpinan ke depan harus memfokuskan pada pembangunan ekonomi. Karena masih banyak masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya mengalami tantangan.
“Saya ingin meningkatkan kesejahteraan dalam pembangunan ekonomi, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja, pemberdayaan UMKM dan juga pengendalian harga-harga termasuk inflasi yang selama ini berhasil pemerintah lakukan,” terangnya.
Menparekraf juga memiliki konsep poros percepatan pembangunan dengan mengutamakan diarus ekonomi yang menjadi pemikiran kepemimpinan Indonesia ke depan.
“Karena waktu kita tinggal 13 -15 tahun menuju Indonesia emas di 2045 dimana modal kita adalah demografi. Ini yang harus kita pastikan bisa kita wujudkan,” ujar dia. (jt/ion)