
Bermain dengan Dua Temannya di Sungai, Pelajar di Tuntang hanyut (Foto: Dok Humas Polres Semarang)
SEMARANG, KanalMuria – Bermain bersama kedua temannya yang juga satu Dusun, seorang bocah FR, 14, meninggal dunia setelah terseret arus sungai Sijomblong di Desa Jombor, Kecamatan Tuntang, Senin (15/05).
Kapolsek Tuntang AKP Sri Hartini membenarkan kejadian yang menimpa pelajar SMP tersebut, dan korban disemayamkan di rumahnya di Desa Candirejo Kecamatan Tuntang.
“Benar ada seorang anak FR hanyut saat bermain di sungai Sijomblong di Desa Jombor, Kecamatan Tuntang, menurut keterangan keluarga korban bersama kedua temannya AH, 12 dan AM, 13 keluar rumah sekitar pukul 14.00 WIB,” terang Kapolsek.
AKP Sri Hartini menyampaikan kronologi kejadian yang menimpa anak pertama dari empat bersaudara tersebut. Diketahui korban bersama dua temannya dengan mengendarai sepeda bermain di sungai Sijomblong. Namun hanya korban dan AH yang turun ke sungai, sedangkan AM menunggu di pinggir sungai.
“Usai mandi, beberapa saat kemudian keduanya berniat naik dari sungai, namun saat hendak naik ke tepi sungai keduanya terpeleset dan tercebur lagi ke dalam sungai. Di mana lokasinya merupakan kedung/palung sungai. Karena derasnya aliran air yang turun ke palung sungai, korban langsung terseret arus, sementara AH dapat menyelamatkan diri dengan ditolong AM,” terang Kapolsek.
Melihat temannya terseret arus AH dan AM melaporkan kejadian tersebut kepada keluarga korban yang rumahnya berjarak 1 km dari sungai, sekitar pukul 16.00 WIB. Kemudian pihak keluarga melalui perangkat desa melaporkan ke Polsek Tuntang.
“Personel Polsek dibantu warga melakukan pencarian secara manual di sekitar lokasi serta menyisir aliran sungai hingga radius 1 km, dan sekitar pukul 19.45 WIB korban ditemukan di lokasi saat korban tenggelam dengan menggunakan jaring/jala milik warga,” ungkapnya.
Di lokasi terpisah Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra menyampaikan imbauan kepada warga Kabupaten Semarang untuk memantau putra putrinya dalam bermain. Sekaligus memberi pemahaman, meskipun cuaca tidak sedang turun hujan, namun tetap memperhatikan keselamatan saat berada di sungai maupun pinggiran sungai.
“Sesuai laporan Kapolsek Tuntang, sesuai hasil pemeriksaan awal tim Inafis Polres Semarang dan tim Medis Puskesmas Tuntang, tidak ditemukan tanda tanda kekerasan pada tubuh korban. Sesuai permintaan keluarga dan dengan surat pernyataan menolak dilakukannya autopsi disaksikan perangkat desa, Korban langsung dimakamkan malam ini di tempat pemakaman umum setempat,” jelas AKBP Oka. (tra/de)