Home » Jelang Lebaran, Pemkab Rembang Cek Akurasi Alat Ukur SPBU
Jelang Lebaran, Pemkab Rembang Cek Akurasi Alat Ukur SPBU

Jelang Lebaran, Pemkab Rembang Cek Akurasi Alat Ukur SPBU (Foto: Dok Kominfo Rembang)

REMBANG, KanalMuria – Menjelang Idul Fitri 1444 H, dipastikan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kendaraan semakin meningkat. Hal itu membuat Pemkab Rembang melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM semakin gencar melakukan pengecekan keakuratan alat ukur SPBU.

Sejumlah SPBU di dua kecamatan, yakni Rembang dan Lasem didatangi tim Dindagkop dan UKM bersama Satpol PP, Kamis (06/04). Mulai dari mesin pengisian BBM jenis pertalite, pertamax sampai bio solar di cek satu per satu.

Kepala Dindagkop dan UKM Rembang M. Mahfudz di usai kegiatan menyampaikan kegiatan kali ini bertujuan untuk memastikan fasilitas pengisian di SPBU mengeluarkan BBM sesuai takaran. Minimal takarannya masih dalam Batas Kesalahan yang Diizinkan (BKD).

“Dari hasil ini masyarakat tidak perlu ragu lagi dengan SPBU yang ada di wilayah Kabupaten Rembang ini pas takarannya. Sesuai dengan yang dibeli masyarakat,” kata Mahfudz, dikutip dari rembangkab.go.id.

Dia mengungkapkan, sempat ada keresahan dari warga yang disampaikan ke pihaknya perihal akurasi mesin pengisian sejumlah SPBU. Terlebih menjelang Idul Fitri, distribusi atau pergerakan kendaraan meningkat, sehingga pihaknya kembali menggelar pengecekan alat ukur.

“Kita sebelum hari ini juga telah melakukan pengecekan di Sarang, Kragan, dan lintas pantura,” imbuhnya.

Kepala UPT Metrologi Rembang, Mukaromah menambahkan, pengecekan alat ukur saat ini difokuskan pada SPBU yang berada di jalur mudik. Dari 24 SPBU di Rembang, 10 sampai 14 yang diawasi lebih intens di bulan Ramadan ini.

Dari hasil beberapa kali pengujian mesin pengisian BBM, semua selisihnya berkisar 20 ml. Sehingga hasilnya masih batas wajar.

“Teknisnya satu nosel kita ukur 3 kali, 3 kali itu menunjukkan ada kestabilan nggak di situ. Tadi diukur 20, 20 ml, nanti ada naik turunnya disebabkan karena faktor saat pengisian. Cepat lambatnya itu ngaruh tapi tadi masih BKDnya. (Batas Kesalahan yang Diizinkan), maksimal itu 100 ml, tadi berkali- kali 20 ml,” terangnya.

Pengecekan juga dilakukan petugas metrologi dengan membuka mesin pengisian BBM. Mereka mengecek apakah segelnya rusak atau masih aman.

“Ada cek penyegelan, khawatirnya ada pihak SPBU yang nakal. Nakal itu segelnya dibuka atau dipermainkan,” ujarnya.

Dari hasil pengecekan semua mesin masih terdapat segel unik berbentu lingkaran gepenk berwarna silver dalam keadaan utuh. Dicontohkan di mesin pengisian BBM solar di SPBU Gajah Mada segel tahun 2022 dan berlaku sampai Agustus 2023.

UPT Metrologi rutin tiga bulan sekali melakukan pengawasan ke SPBU- SPBU. Terlebih mesin pengisian BBM di SPBU hampir 24 jam terpakai. (iby/de)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *