Home » Cegah LSD, Dispangtan dan Polres Salatiga Lakukan Penyemprotan Insektisida
Cegah LSD, Dispangtan dan Polres Salatiga Lakukan Penyemprotan Insektisida

Cegah LSD, Dispangtan dan Polres Salatiga Lakukan Penyemprotan Insektisida (Foto: Dok Humas Polres Salatiga)

SALATIGA, KanalMuria – Dinas Pangan dan Peternakan (Dispangtan) terus berupaya melakukan pencegahan penyebaran LSD (Lumpy Skin Disease) yang dalam beberapa waktu terakhir ini menyerang ternak sapi. Kali ini, bersama Polres Salatiga melakukan penyemprotan insektisida di kandang ternak sapi Koloni Laras Mulyo, Kumpulrejo Argomulyo Kota Salatiga, Selasa (28/02).

“Kita melaksanakan pendampingan dari Dispangtan Kota Salatiga yang melakukan penyemprotan insektisida di Kandang Ternak Sapi Koloni Laras Mulyo Kumpulrejo,” jelas AKP Sarwoko, Kapolsek Argomulyo yang hadir bersama Kasi Humas Polres Salatiga Iptu Henri Widyoriani, mewakili Kapolres Salatiga AKBP Feria Kurniawan.

Haryono dari Dispangtan Kota Salatiga menyampaikan penyemprotan insektisida ini bertujuan membasmi vektor yang dapat membawa virus LSD dari ternak yang sudah terjangkit yaitu nyamuk, lalat, tungau dan caplak.

“LSD merupakan penyakit yang mudah menular yang menimbulkan benjolan-benjolan pada kulit. Tanda-tanda lainnya adalah demam, nafsu makan turun dan keluar air liur berlebihan,” jelas Haryono.

Sejak akhir Desember 2022 saat pertama kali LSD merebak di Kota Salatiga terdapat 3 ekor pedet (anak sapi) yang mati karena terserang LSD. Sementara puluhan sapi lainnya dinyatakan sudah sembuh maupun dalam proses penyembuhan. “Untuk sampai pada tahap dinyatakan sembuh, memakan waktu yang cukup lama, bisa sampai dua bulan,” ujar Haryono.

Kapolsek Argomulyo dalam kesempatan ini mengingatkan peternak, sebagai upaya pencegahan selain penyemprotan disinfektan agar selalu menjaga kebersihan kandang ternak. Peternak diminta segera melapor ke petugas kesehatan hewan terdekat, jika menemukan gejala-gejala LSD pada hewan ternaknya.

Kasi Humas Polres Salatiga menyampaikan, LSD yang menyerang sapi dan kerbau, dapat secara langsung dilihat pada kulit ternak, berupa benjolan seperti penyakit cacar.

“Jika benjolan ini pecah, maka akan meresap ke daging hewan ternak dan membusuk. Ini tentu akan menurunkan kualitas dan harga sapi. Oleh karena itu, upaya pencegahan harus terus kita lakukan,” jelas IPTU Henri Widyoriani.

“Namun peternak tidak perlu khawatir karena dengan penanganan yang baik, LSD bisa disembuhkan,” lanjutnya.

Rokhmat, Ketua Kelompok Tani Laras Mulyo berharap dengan adanya penyemprotan ini LSD dapat diberantas. “Karena LSD ini sangat merugikan peternak,” ungkapnya. (jt/ion)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *