Home » Kemensos Dampingi Operasi Pemisahan Tubuh Bayi Kembar Siam
Kemensos Dampingi Operasi Pemisahan Tubuh Bayi Kembar Siam

Kemensos Dampingi Operasi Pemisahan Tubuh Bayi Kembar Siam (Foto: Dok Kemensos)

LEBAK, KanalMuria – Sepasang bayi kembar siam asal Lebak akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusuma (RSCM) Jakarta oleh Kementerian Sosial melalui Sentra Galih Pakuan. Sepasang bayi ini mengalami dempet dan dipersiapkan untuk menjalani operasi pemisahan tubuh.

“Bayi kembar siam sudah kami rujuk ke RSCM. Mereka sementara tinggal dulu di Sentra Handayani di Bambu Apus sambil menunggu jadwal operasi pemisahan tubuh,” kata Kepala Sentra Galih Pakuan Siti Sari Rumayanti, Jum’at (24/02).

Adalah Zharifa Sakinah Mecca dan Tanisha Zaara Mecca, bayi kembar siam berusia 4 bulan anak dari pasangan Ida Parwati, 33, dan Evi Kunaefi, 46. Warga Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten itu lahir dengan berat 4 kg di RS Kartini Lebak. Dengan kondisi dempet, bayi kembar itu harus dirujuk ke RSCM untuk penanganan lebih lanjut.

Dilansir dari laman kemensos.go.id, sehari-hari, Evi bekerja sebagai buruh di pabrik sepatu di Jakarta dengan penghasilan Rp1 juta per bulan. Dengan penghasilan terbatas, ia khawatir tidak mampu membiayai akomodasi selama operasi terutama untuk membeli susu dan transportasi pulang pergi ke RSCM yang membutuhkan biaya sekitar Rp300 ribu untuk sekali kontrol dan pembiayaan lainnya yang tidak ditanggung BPJS.

Menurut Sari, Kemensos akan menfasilitasi operasional selama operasi, sedangkan biaya operasi ditanggung BPJS. “Untuk biaya rawat inap dan operasi Alhamdulillah sudah di-cover dalam BPJS PBI, dan keluarga ini juga sudah masuk ke dalam data DTKS,” ujarnya.

Sebelumnya, Kemensos telah menyalurkan bantuan ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial) berupa bantuan bahan pokok, kebutuhan nutrisi, sandang bayi, dan peralatan untuk  makanan bayi berupa tabung NGT dan selang silicon. Sedangkan bantuan kewirausahaan akan disalurkan setelah operasi.

“Untuk bantuan kewirausahaan akan tetap diberikan juga kepada ibunya setelah operasi pemisahan tubuh dilakukan dan bayi sudah lebih sehat,” kata Sari.

Sementara itu, Kemensos juga memberikan dukungan psikososial kepada orangtua bayi kembar dan keluarga agar tetap bersabar dan memberikan motivasi untuk tetap semangat dalam merawat bayinya.

Selain itu, Kemensos juga berkoordinasi dengan Pekerja Sosial Medis RSCM untuk mendapatkan pendampingan dan advokasi selama operasi pemisahan bayi dilakukan.

Adapun pemisahan kedua bayi akan dilakukan ketika berat mencapai 10 kg. Pemeriksaan lanjutan akan dilakukan pada Maret, yaitu di Poli THT terkait kondisi telinga repair dan konsultasi di Poli Bedah terkait kesiapan operasi pemisahan tubuh bayi. (ok/syn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *