
Hidupkan Pariwisata, Pemkab Boyolali Libatkan Masyarakat (Foto: Dok Dinkominfo Boyolali)
BOYOLALI, KanalMuria – Pemkab Boyolali, melibatkan masyarakat untuk bersama-sama menghidupkan sektor pariwisata. Pelibatan masyarakat ini bertujuan untuk mewujudkan slogan “Ayo Wisata ke Boyolali, Boyolali Ngangeni dan Selalu di Hati”.
Ajakan ini digaungkan Bupati Boyolali, Muhammad Said Hidayat, saat meramaikan acara car free day (CFD), Minggu (05/02). Turut hadir mendampingi Bupati, yakni Wabup Boyolali Wahyu Irawan, Ketua DPRD Boyolali Marsono, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta jajaran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“Ini kebetulan Dinas Pariwisata Olahraga bersama beberapa BUMD. Kita bersama dalam rangka manfaatkan untuk sosialisasi mengajak kepada warga masyarakat Kabupaten Boyolali juga masyarakat dari luar Boyolali,” kata Bupati.
Dilansir dari laman boyolalikab.go.id, dalam kesempatan ini, Bupati mengajak bagaimana menghidupkan kepariwisataan di Kabupaten Boyolali yang sudah mulai terus ditata. “Agar daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Boyolali ini benar-benar dapat dinikmati. Juga diminati warga masyarakat Boyolali dan sekitarnya,” ujar Bupati Said.
Said mengatakan, Pemkab melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) selalu mendorong dan memberikan dukungan terhadap desa-desa mengenai kepariwisataan di Kabupaten Boyolali.
“Maka ke depan ini bagaimana kita mendorong langkah kita memberikan dukungan terhadap kepariwisataan. Karena kemarin melalui Dispermades juga mendorong desa-desa berkoordinasi dengan pariwisata sehingga menghadirkan Perda untuk Desa Wisata,” ujarnya.
Begitu juga melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan untuk mewujudkan 22 buku tentang Boyolali Punya Cerita. Ini adalah bagian upaya bagaimana dapat mulai memahami kekayaan kearifan budaya lokal dapat memberikan dukungan terhadap perkembangan kepariwisataan Kabupaten Boyolali.
“Maka dengan Boyolali Kaya Cerita di tahun ini Dinas Arsip dan Perpustakaan kita dorong agar di awal tahun ini dapat menghadirkan Kembali. Setidaknya menggenapi dari 45 desa wisata yang ada di Kabupaten Boyolali ini, yang kemarin sudah di perdakan melalui Perda Desa Wisata jumlahnya 45 dan harapan kita di tahun ini dapat lengkap 45 buku terdukung dengan kearifan lokalnya melalui Boyolali Kaya Cerita,” jelas Bupati.
“Kemarin yang saya minta untuk dikerjakan 27 buku, karena dari 22 buku baru memback up kurang lebih 18 buku di antara 45 Desa Wisata. Maka masih kurang 27 buku. Kita harapkan 27 buku dapat dilengkapi di tahun ini,” lanjutnya.
Menurut Said, upaya pengembangan pariwisata tidak bisa sendirian. Semua harus bekerja bersama, termasuk ruang lingkup desa dan sebagainya. Semua harus hadir dengan semangat membangun seperti yang digaungkan Boyolali Metal, yakni melangkah bersama menata bersama penuh totalitas.
“Termasuk dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian juga sudah kita minta koordinasikan agar dapat menghadirkan Boyolali Kaya Rasa. Sehingga rasa Boyolali ini dapat memberikan dukungan terhadap kepariwisataan, karena kekayaan kuliner di Kabupaten Boyolali cukup beragam,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali, Supana, menambahkan, untuk menggeliatkan sektor pariwisata pascapandemi, pihaknya berupaya untuk selalu bersosialisasi tentang potensi wisata yang ada di Boyolali.
“Dari 45 desa wisata, semua sedang berbenah dan Alhamdulillah sudah beberapa ini banyak dikunjungi. Misalnya Desa Wisata Banyuanyar dengan kopinya itu sekarang sudah menggeliat dikunjungi banyak wisatawan. Kemudian di Selo, di sana ada pasar batok, dan sebagainya,” ujarnya.
Supana mengatakan, banyak wisata baru yang bermunculan di Kabupaten Boyolali yang saat ini beramai-ramai mengajukan untuk dijadikan Desa Wisata. Pihaknya terus mengupayakan pengajuan dari masyarakat yang ingin segera ditetapkan dengan surat keputusan (SK) Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). (jt/ok)