Home » Bupati Mulai Sosialisasikan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko
Bupati Mulai Sosialisasikan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko

Bupati Mulai Sosialisasikan Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko (Foto: Dok Dinkominfo Blora)

BLORA, KanalMuria – Bupati Blora, Arief Rohman, mulai sosialisasikan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko di perbatasan Blora, Jawa Tengah, dan Bojonegoro, Jawa Timur dalam berbagai kesempatan. Bendung gerak tersebut akan membendung Sungai Bengawan Solo di Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan.

Seperti saat menghadiri Istighosah Satu Abad NU yang diselenggarakan MWC NU Kradenan di SMA NU 1 Kradenan, Sabtu (04/02), Bupati Arief menyampaikan adanya proyek strategis nasional yang tahapan pembangunannya akan mulai dilakukan tahun ini.

Melansir dari laman blorakab.go.id, pada kesempatan itu, Bupati yang akrab dipanggil Mas Arief mengajak masyarakat Kradenan untuk mendukung pembangunannya. Pasalnya, dengan adanya bendungan itu, ke depan Kabupaten Blora bagian Selatan tidak lagi kesulitan air bersih saat kemarau tiba.

“Saya sampaikan, Bendung Gerak Karangnongko yang pembangunannya sempat tertunda akibat pandemi, InsyaAllah akan dilanjutkan dan tahapan pembangunannya mulai disusun tahun ini. Ini merupakan proyek strategis nasional Pak Presiden, yang akan didanai Kementerian PUPR. Kami berharap masyarakat bisa mendukung. Selain untuk Blora, bendungan juga akan bermanfaat untuk Bojonegoro, Ngawi, bahkan Tuban,” terang Bupati.

Menurut Bupati, sebelum pembangunan dimulai oleh Pemerintah Pusat. Nantinya akan dilakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat sekitar.

Sebagaimana diketahui, sempat tertunda pembangunannya karena refocusing anggaran saat pandemi Covid-19 Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) memastikan pembangunan Bendung Gerak Karangnongko di perbatasan Blora, Jawa Tengah, dan Bojonegoro, Jawa Timur akan dilanjutkan.

Direktur Bendungan dan Danau, Airlangga Mardjono, menyatakan, pembangunan Bendung Gerak Karangnongko akan dilanjutkan. Apalagi sudah masuk Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga pembangunan harus dilanjutkan.

Dia berharap proses pembebasan lahannya bisa mulai dilakukan tahun 2023 ini. Sehingga sesuai timeline nantinya pembangunan konstruksi bisa dimulai 2024 dan target selesai 2027.

Pembangunan bendungan ini, juga bakal berakibat dengan pemukiman penduduk yang terdampak. Sehingga harus diperhitungkan betul. Setidaknya ada 5 Desa yang nantinya terdampak genangan.

Setidaknya ada lima desa yang akan terdampak pembangunan Bendung Gerak Karangnongko tersebut. Di antaranya Desa Mendenrejo, Desa Ngrawoh, Desa Nginggil, Desa Nglebak, dan Desa Megeri. Semuanya berada di wilayah Kecamatan Kradenan.

Dari perhitungan awal, untuk area genangan wilayah Blora seluas 363,49 hektar. Sedangkan area tapak Bendung ada 22,58 hektar (wilayah hutan KHDTK Getas UGM Yogyakarta). (tra/de)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *