JEPARA, KanalMuria – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jepara menggelar pelatihan Safety Driving dan Basic Life. Pelatihan ini bertujuan menekan angka kecelakaan moda transportasi di Jepara, khususnya armada ambulans,
Asisten Administrasi Umum Sekda Mudrikatun mengatakan, sebagai mitra pemerintah, peran PMI sangat penting dan dibutuhkan dari masa ke masa. Tidak sebatas pada kegiatan transfusi darah. Namun PMI juga diamanatkan membina relawan, melaksanakan pendidikan, dan pelatihan kepalangmerahan, serta membantu memberikan pelayanan kesehatan dan di bidang sosial kemanusiaan.
“Pelatihan ini penting, karena ada kebutuhan di lapangan. Pengemudi ambulans tidak hanya perlu cakap dalam mengemudi, tetapi juga perlu memiliki pengetahuan mengenai bantuan hidup dasar,” katanya, saat membuka pelatihan di Ruang Sosrokartono, Rabu (26/10), seperti dikutip dari laman Jatengprov.go.id.
Disampaikan, pihaknya merasa bersyukur karena, kini hampir di semua pemerintahan desa memiliki layanan ambulans. Namun, belum semuanya paham manajemen operasional ambulans.
Mengingat pentingnya pelatihan ini, Mudrikatun berpesan, kepada seluruh peserta mencermati semua materi yang diberikan. Seperti halnya pengoperasian sarana dan prasarana ambulans. Kemudian prioritas kendaraan darurat di jalan raya, keselamatan berlalu lintas, pertolongan pertama, hingga etika dan standar operasional prosedur.
Menurutnya, keterampilan sopir ambulans bukanlah satu-satunya faktor penentu keamanan dalam mengemudi. Namun, juga diperlukan adanya manajemen atau tata cara, perlengkapan pendukung kendaraan, serta penanganan dan peralatan medis di dalam kendaraan, sesuai prosedur persyaratan. “Semuanya demi pelayanan yang terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan sehingga semua selamat, baik pengendara, pasien, maupun pendamping,” terangnya.
Sementara, ketua PMI Kabupaten Jepara Sutejo Sumarto menyampaikan, pelatihan digelar sebagai upaya jika sewaktu-waktu terjadi kondisi darurat. Baik ketika sedang membawa pasien ataupun ketika menemukan pasien kecelakaan di jalan raya.
Untuk kelangsungan ambulans di masa depan, serta fenomena di masyarakat, khususnya di desa-desa, pihaknya mengambil inisiatif dengan mendukung pembekalan kepada sopir ambulans di desa. Namun, belum semua sopir ambulans desa dibekali praktik mengemudikan ambulans yang baik. Juga bagaimana memberikan pertolongan kepada pasien yang di bawahnya.
“Melalui pelatihan ini, harapannya para pengemudi ambulans bisa memiliki skill yang mumpuni dalam mengemudikan ambulans yang aman, serta mampu memberikan bantuan hidup dasar kepada pasien dalam kondisi kegawat daruratan,” ucapnya. (iby/de)