JAKARTA, KanalMuria – Sebanyak 151 tenaga kesehatan (Nakes) peserta Nusantara Sehat (NS) team based siap mengabdi di pelosok wilayah Indonesia. Tenaga kesehatan yang lolos seleksi Nusantara Sehat telah mendapatkan pembekalan dengan metode blended learning sejak 23 September hingga 1 November 2022. Pembekalan meliputi keahlian medis dan non-medis termasuk pelatihan kepemimpinan, manajerial, dan komunikasi, serta pemahaman terhadap budaya-budaya lokal.
Motede blended learning merupakan pembelajaran secara online dan virtual serta klasikal. Untuk pembekalan melalui online dengan metode Belajar Mandiri dan kolaboratif melalui Learning Management System (LMS) BBPK Ciloto.
Peserta dibagi dalam 28 tim sesuai dengan jumlah Puskesmas penempatan masing-masing didampingi oleh pelatih dari BBPK Ciloto. Pembekalan virtual dilaksanakan dengan bantuan aplikasi zoom meeting, didampingi oleh tim fasilitator yang berasal dari unit program di Kemenkes.
Nakes NS bekerja secara tim secara periodik selama 2 tahun dalam sistem pelayanan kesehatan di Puskesmas. Mereka bertugas sebagai pendamping dan pemberi layanan kesehatan, serta penguatan program.
Sebanyak 151 peserta NS terdiri dari profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik 25 orang, Bidan 3 orang, Dokter Umum 19 orang, Dokter Gigi 20 orang, Perawat 8 orang, Tenaga Farmasi 20 orang, Tenaga Gizi 21 orang, Tenaga Kesehatan Lingkungan 25 orang, dan Tenaga Kesehatan Masyarakat 10 orang. Mereka bertugas di 28 Puskesmas berstatus Terpencil dan Sangat Terpencil yang tersebar di 23 Kabupaten pada 11 provinsi. Program pembekalan ditutup secara resmi oleh Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono pada Selasa (1/11).
Kementerian Kesehatan RI berkomitmen melakukan transformasi kesehatan melalui enam pilar, salah satunya transformasi SDM Kesehatan yang menjadi pondasi dasar dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas.
Prof. Dante mengatakan salah satu caranya adalah diperlukan pengelolaan SDM kesehatan yang baik untuk menjamin SDM kesehatan yang berkualitas. Hal itu dimulai dari perencanaan, penyediaan, pendayagunaan, peningkatan mutu, serta pembinaan dan pengawasan SDM kesehatan.
“Program NS disyaratkan untuk memenuhi kebutuhan jenis dan jumlah kualifikasi tenaga kesehatan dalam jangka pendek. Dan secara berkelanjutan program NS ini menjadi bagian dari kebijakan pemerataan akses kesehatan dalam jangka panjang yang berkualitas,” kata Prof Dante saat menutup pembekalan NS team based, seperti dalam siaran pers yang dikeluarkan kemenkes.
Prof Dante, mengatakan, apa yang akan dilakukan di tempat penugasan adalah hal yang luar biasa. Kendati jauh dari keluarga dan sahabat tetapi Wamenkes yakin akan mampu melewati semua proses dengan baik yang akan bermanfaat oleh setiap orang.
“Pesan saya pertama selalu tumbuhkan sifat untuk mengabdi kepada masyarakat dengan tulus sehingga menghilangkan semua perasaan dan beban yang mungkin akan timbul. Kedua nikmati proses yang dilalui bersama rekan-rekan satu tim untuk selalu semangat dan terus bekerja sama menjalankan segala tugas,” tambahnya.
Program NS bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan hingga pelosok Tanah Air. Peran tenaga kesehatan di Puskesmas sangat penting untuk menjaga masyarakat tetap sehat, terutama melalui prevensi, deteksi dan respons dalam pencegahan dan pengendalian penyakit. Puskesmas juga diharapkan dapat mewujudkan kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dalam memperbaiki derajat kesehatan masyarakat.
Melalui program NS, pelayanan esensial/primer seperti pemeriksaan ibu hamil, pemberian imunisasi pada balita, pemantauan tumbuh kembang anak, dan sebagainya tetap dapat berjalan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.(ok/de)