Pati – Tradisi membangunkan sahur dengan menggunakan pengeras suara kembali menuai keluhan dari warga di Kabupaten Pati. Polresta Pati menerima banyak laporan terkait penggunaan suara yang berlebihan pada dini hari, yang dinilai mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.
Menanggapi aduan tersebut, Kapolresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama, mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar lebih bijak dalam membangunkan sahur. Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan tokoh masyarakat dan pemuka agama setempat guna menjaga ketertiban selama bulan Ramadan.
Menurut Kombes Pol Andhika, pihaknya telah memberikan pemahaman kepada masyarakat agar membangunkan sahur dengan cara yang tidak mengganggu ketertiban umum.
“Kami mengimbau warga agar tetap menjaga ketenangan saat membangunkan sahur. Gunakan pengeras suara secara wajar dan tidak berlebihan, sehingga tidak mengganggu kenyamanan warga lainnya,” ujarnya pada Sabtu (8/3/2025).
Tradisi membangunkan sahur memang sudah menjadi bagian dari budaya Ramadan. Namun, suara yang terlalu keras berpotensi mengganggu kelompok masyarakat tertentu, terutama lansia, anak-anak, serta mereka yang memiliki kebutuhan istirahat lebih di malam hari.
Selain membangunkan sahur, Polresta Pati juga mengingatkan bahwa aturan serupa akan diterapkan pada malam takbiran menjelang Idulfitri. Penggunaan pengeras suara secara berlebihan di jalanan atau permukiman berisiko mengganggu ketertiban umum.
“Kami ingin masyarakat memahami bahwa menjaga ketenangan adalah bagian dari menciptakan lingkungan yang kondusif. Perayaan Ramadan dan Idulfitri sebaiknya dilakukan dengan tetap menghormati hak-hak warga lainnya,” tambahnya.
Polresta Pati berharap masyarakat dapat bekerja sama dalam menjaga keseimbangan antara menjalankan tradisi dan menghormati ketertiban umum. Dengan demikian, bulan suci Ramadan dapat berlangsung dengan penuh kenyamanan dan kedamaian bagi semua pihak./TIM
