NUSADUA, KanalMuria – Pemerintah Indonesia mendukung dan mengapresiasi penyelenggaraan Religion of Twenty atau R20 di Nusa Dua, Bali. Acara yang diinisiasi Nahdlatul Ulama dan Rabithah ‘Alam Al-Islamy ini berlangsung dua hari, 2 – 3 November 2022.
Dukungan dan apresiasi ini disampaikan Menkopolhukam Mahfud MD yang hadir langsung di Nusa Dua, Bali. Selain Rais ‘Aam PBNU KH Miftahul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, serta Sekretaris Jenderal Rabitah al-‘Alam al-Islami atau Liga Muslim Dunia, Syekh Mohammed Al-Issa. Hadir pula 150 pemimpin agama dari berbagai negara, 250 partisipan domestik. Mantan Wapres Jusuf Kalla juga menghadiri kegiatan ini.
Dari jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, hadir Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menko PMK Muhadjir Effendy. R20 kali pertama ini mengusung tema Revealing, Nurturing, Religion as a Source of Global Solutions.
Menkopolhukkam Mahfud MD menilai forum R20 sangat strategis dalam menguatkan semangat persaudaraan manusia. “Bahwa manusia, apa pun agama dan rasnya, di mana pun tempatnya, manusia harus bersaudara membangun kemajuan bersama,” tegas Mahfud di Nusa Dua, Bali, seperti yang tertulis di laman kemenag.go.id, Rabu (2/11).
Mahfud mengaku bersyukur Indonesia yang mempunyai ormas terbesar di dunia, yaitu Nahdlatul Ulama, telah mengambil inisiatif bersama Rabithah Alam AI-Islamy (RAI) untuk menyelenggarakan R20 tahun 2022.
“Itu sebabnya sejak awal pemerintah ikut bersemangat mendukung acara ini. Meski karena kesibukannya yang tiba-tiba, Presiden tidak bisa hadir langsung untuk membuka. Tapi beliau mengirim (rekaman) sambutannya,” jelas Mahfud.
R20 di Indonesia bukan yang pertama dan terakhir. Peserta R20 di Nusa Dua, Bali telah menyepakati keberlanjutan helat ini. Untuk tahun 2023, R20 akan berlangsung di India, negara dengan mayoritas penduduk beragama Hindu. (ok/de)