SEMARANG, KanalMuria – Siapa bilang, emak-emak tak bisa berperan banyak dan berpotensi berkembang, terutama dalam menjalankan UMKM? Di Gedung Balai Pelatihan Koperasi (Balatkop) UMKM Jateng, Semarang, mereka justru antusias mengikuti acara pelatihan.
Suasana Aula Teratai yang merupakan tempat acara, terlihat ramai. Hiruk-pikuk suara peserta seolah memenuhi seisi gedung. Dengan mengenakan topi koki, mereka antusias mengikuti acara demi acara.
Kegiatan bertajuk Pelatihan UMKM Bidang Boga Bagi Kader TP PKK Kabupaten/Kota se-Eks Keresidenan Pekalongan, dihelat 2-4 November 2022. Acara diselenggarakan Baznas Jateng bekerja sama dengan TP PKK Jateng itu diikuti pengurus dan kader PKK Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Batang, Pemalang, dan Brebes.
Seorang peserta dari Kabupaten Pemalang, Hanif Fatrikawati, mengaku keikutsertaannya pada acara itu agar dia mendapat ilmu atau pengetahuan. “Yang jelas, nanti dapat ilmu baru dan bisa dimanfaatkan di desa masing-masing, biar bisa bantu di lingkungan kita,” kata Hanif.
“Harapannya yang jelas nanti bisa menambah ilmu, nanti bisa memanfaatkan bahan yang ada di sekitar kita. Adanya bahan-bahan lokal bisa kita manfaatkan, nanti bisa membantu ibu-ibu, terutama yang di rumah, biar bisa semakin berkembang usahanya,” tutur Hanif.
Senada disampaikan Saprah, peserta dari Kabupaten Brebes. Dia yang memiliki usaha pembuatan kue kering, mengaku dengan keikutsertaannya di pelatihan, dia akan mendapatkan pengetahuan yang berguna bagi perkembangan wirausahanya.
“Apa yang saya praktikkan di sini akan dilakukan (di rumah). Saya buat kue, kalau lebaran ya kue lebaran. Kalau setiap hari orderan di balai desa seperti snack dan kue basah,” ucapnya.
Ketua TP PKK Jateng Atikoh Ganjar Pranowo melalui Wakil Ketua II TP PKK Indah Sumarno mengatakan, pihaknya bersama Baznas Jateng memang mengadakan pelatihan Ketrampilan Wirausaha baru bagi Kader PKK/ UP2K PKK.
“PKK sebagai gerakan masyarakat yang jumlah anggota dan cakupan wilayahnya sampai dengan tingkat desa/kelurahan bahkan sampai dengan tingkat dusun, lingkungan, RW, RT, dan Dasa Wisma, ini merupakan potensi yang sangat besar dalam menjalankan pembangunan bangsa, termasuk dalam bidang ekonomi,” kata Indah.
Menurutnya, pemberdayaan di tingkat rumah tangga merupakan langkah awal yang sangat penting, untuk pengembangan pemberdayaan ekonomi sosial dan politik secara kolektif. Apalagi sekarang banyak desa/ kelurahan yang menyandang daerah miskin ekstrem. “Dan pelatihan ini dikhususkan pada pelatihan bagi desa/ kelurahan miskin ekstrem,” ucap Indah.
Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji mengatakan, pihaknya bersama TP PKK Jateng memang telah mempertimbangkan cerahnya prospek tata boga ke depan. “Boga yang kesekian kali (diadakan), memang kita lihat tren pemanfaatan boga itu sangat kompetitif dan bagus. Akan sangat lama,” kata Darodji. (ok/de)