SEMARANG, KanalMuria – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, bersama istri, Nawal Arafah Yasin, menyaksikan pemutaran film “Tegar” di Paragon City Mall Semarang, Sabtu (12/11). Setibanya di bioskop, wagub langsung disambut oleh sang aktor utama, Aldifi Tegarajasa. Keduanya tampak sangat akrab. Bahkan, dia menggendong Tegar, dan bersama-sama masuk ke dalam gedung bioskop.
Film Tegar ini mengisahkan tentang perjuangan dan semangat seorang anak difabel dalam menjalani hidup. “Adik Tegar dan teman-teman disabilitas mengingatkan kita, bahwa setiap makhluk punya kesempatan dan impian. Dan kita harus membantu semua manusia untuk mengejar mimpinya,” ujar Gus Yasin, sapaan wagub, seusai menonton film.
Dia menambahkan, selain menginspirasi para difabel untuk terus bersemangat mengejar mimpi, film “Tegar” juga menyampaikan pesan agar masyarakat memberikan perhatian dan tidak memandang sebelah mata kepada para difabel.
Menurut Gus Yasin, difabel mempunyai kekuatan dan keinginan yang kuat untuk mandiri dan berguna bagi yang lainnya. Dia mencontohkan salah seorang temannya asal Kabupaten Demak yang tunanetra, kini telah bekerja di Kementerian Sosial, kemudian bisa membantu dan memotivasi sesama disabilitas.
“Saya yakin kalau kita sebagai manusia benar-benar memberikan kasih sayang kita kepada mereka, maka para penyandang disabilitas akan mampu dan memunyai ide-ide cemerlang. Seperti Tegar yang perlu belajar aktif satu tahun, kemudian sekarang luar biasa dan menginspirasi teman-teman disabilitas yang lain untuk berkreasi,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Yasin menjelaskan, dalam Al-Qur’an juga terdapat ayat yang mengingatkan Nabi Muhammad SAW supaya mengajarkan kepada siapapun orang yang ingin belajar, termasuk orang-orang tunanetra dan difabel lainnya. Seperti halnya tokoh Tegar, yang ingin sekolah seperti anak-anak normal pada umumnya. “Saya minta teman-teman nonton film Tegar di bioskop-bioskop di Indonesia pada 24 November 2022,” pintanya.
Dilansir dari laman jatengprof.go.id, sutradara film Tegar, Anggi Frisca mengatakan, sebenarnya semua orang pernah memunyai pengalaman tidak bermanfaat, tidak berguna, merasa disia-siakan, dan tidak berdaya. Tetapi dari berbagai hal itu ada ketegaran dan dalam film itu, tokoh Tegar yang merupakan anak difabel berhasil membawa ketegaran mimpi-mimpi. “Mudah-mudahan film ini bisa diterima, dan dijadikan sebagai proses kita belajar sama-sama,” katanya. (ok/de)