Anggota BPBD Rembang tengah mengefakuasi warga korban banjir (Foto: Dok BPBD Rembang)
REMBANG, KanalMuria – Pertemuan antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana melahirkan beberapa kesepakatan. Salah satunya pengerukan atau normalisasi sungai Randugunting mencegah terjadinya banjir seperti beberapa waktu lalu di wilayah Kecamatan Sumber dan Kaliori.
“Pengerukan sungai Randugunting yang melintasi wilayah Kecamatan Sumber dan Kaliori akan dilakukan Rabu (9/11),” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Rembang, Fahrudin dalam pertemuan yang digelar di ruang rapat Bupati Rembang, Selasa (8/11).
Melansir dari rembangkab.go.id, Fahrudin menjelaskan, panjang sungai yang dinormalisasi dilakukan bertahap. Namun, pastinya pengerukan dimulai dari hulu.
Kebijakan selain normalisasi adalah penanaman pohon di beberapa titik. Sekda Rembang mengungkapkan, akan memprioritaskan penghijauan di daerah kritis.
“Apa yang menyebabkan sedimentasi, yang jelas penghijauan harus dilakukan. Kita lakukan dari hulu, dari desa Krikilan ke atas, Kedungsapen ke bawah. Tapi yang sifatnya paling urgent atau penting kita dahulukan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BBWS Pemali Juwana, Muhammad Adek Rizaldi menyebut, pencegahan banjir di wilayah Kecamatan Sumber dan Kaliori harus dilakukan secara komprehensif. Seperti pesan Bupati Rembang Abdul Hafidz.
“Kita mencari akar masalahnya, ini kenapa begitu datang hujan sungai-sungai kita sudah tidak mampu menampung debit air. Makanya meluap dan banjir. Itu karena sungai-sungai kita ini sudah penuh sedimentasi,” terang Adek Rizaldi.
Dia melanjutkan, sedimentasi disebabkan aktivitas di hulu. Seperti alih fungsi lahan atau penebangan pohon. Selanjutnya rusaknya Daerah Aliran Sungai (DAS).
Adek Rizaldi menyatakan, penanganan jangka pendek akan dilakukan normalisasi sungai. Sementara untuk jangka menengah dan panjang, Bupati Rembang tengah membuat berbagai upaya pencegahan sedimentasi sungai. (iby/de)
