GROBOGAN, Kanalmuria.com – Di antara wilayah Jawa Tengah yang paling terdampak kekeringan, Kabupaten Grobogan memiliki 53 desa yang dilaporkan mengalami bencana kekeringan terparah.
Selain itu, Muhammad Chomsul, Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Bencana BPBD Jawa Tengah, mengatakan bahwa beberapa wilayah juga terkena dampak dari 24 Mei hingga 16 Agustus 2024.
Di antaranya terdapat 17 desa di Cilacap, 16 desa di Pati, 15 desa di Banyumas, 15 desa di Purworejo, Blora 12 desa, Rembang 10 desa, Sragen dan Klaten masing-masing 8 desa.
Pada Selasa, 20 Agustus 2024, Chomsul mengumumkan dalam pesan singkat bahwa 28 kabupaten/kota telah menetapkan status siaga darurat kekeringan 2024.
Sebanyak 28 kabupaten/kota terdiri dari Cilacap, Temanggung, Grobogan, Klaten, Batang, Karanganyar, Rembang, Banyumas, Boyolali, Demak, Sragen, Wonogiri, Blora, Sukoharjo, Pati, dan Kudus.
Terangnya, BPBD Jateng telah mendistribusikan 6.346.000 liter air bersih, dengan Kabupaten Klaten menerima 2 juta liter terbanyak.
Selain kekeringan, Chomsul menemukan bahwa 19 kabupaten dan kota di Jawa Tengah mengalami karhutla.
Kabupaten Rembang adalah satu-satunya daerah yang menerima SK Siaga Darurat Bencana Karhutla 2024 yang paling lama, yang akan berlangsung hingga 10 Desember 2024.
Karhutla paling sering terjadi di Kudus, dengan lima kasus. Demak dan Banyumas menyusul dengan tiga kasus, masing-masing. (DAP)