KUDUS, KanalMuria – Komitmen Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam pengembangan energi baru dan terbarukan, mendapat dukungan dari sejumlah perusahan. Perusahaan-perusahaan tersebut antusias menerapkan energi ramah lingkungan.
Energi baru dan terbarukan (EBT) merupakan energi yang bersumber dari proses alam yang berkelanjutan. Contohnya, energi yang berasal dari tenaga surya, tenaga angin, arus air, proses biologi, dan panas bumi.
Dilansir dari laman jatengprov.go.id, Deputy General Manager Engineering PT Djarum, Suwarno mengatakan, pihaknya mendukung pemerintah dalam upaya pengembangan EBT. Yakni, dengan pemakaian pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang telah dilakukan secara bertahap sejak 2020. Saat ini, PLTS yang terpasang sudah memiliki kapasitas 2.192 KWp.
“Jadi yang pertama sudah saya sampaikan, salah satunya adalah pemakaian PLTS secara bertahap. Nanti akan berkesinambungan dengan sambil menunggu peraturan pemerintah. Harapannya, nanti platform 15 persen ini bisa lebih dinaikkan lagi,” ujarnya, pada acara Jelajah Energi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Kamis (10/11).
Kedua, lanjut Suwarno, pengembangan EBT juga dilakukan dengan pemakaian bahan bakar alternatif, seperti biomassa. Selain ramah lingkungan, juga bersih emisi dan lebih murah ketimbang bahan bakar yang lain, yakni gas dan minyak.
“Tak kalah penting adalah konservasi air. Di sini masa depan penting, sehingga PT Djarum menerapkan panel air dengan pembuatan pond di lokasi oasis. Ini akan mengurangi pemakaian air bawah tanah. Kalau itu diaplikasikan dengan sungguh-sungguh, akan memberikan kontribusi lingkungan yang sangat besar,” paparnya.
Sejauh ini, beber Suwarno, PT Djarum bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menjaga lingkungan. “Beberapa event Djarum seperti penanaman pohon dan lainnya, kerja sama dengan pemprov. Dukungan PT Djarum sangat positif, penghijauan di semua ruas jalan, penanaman mangrove di pantai. Dengan demikian kontribusi Djarum di Jateng ini sangat besar. Dan berharap bukan hanya Djarum, perusahan lain dan lembaga lain bisa meniru,” ungkapnya.
Begitu pula dengan CV Jaya Setia Plastik yang beralamat di Ngemplik Wetan, Karanganyar, Demak. Perusahaan yang bergerak di bidang plastik dan mainan anak ini telah memakai PLTS untuk sebagian kebutuhan listrik produksi.
“Kalau kebutuhan keseluruhan pabrik sekitar 4 megawatt. Sekarang sudah ada PLTS yang menopang sekitar 10 sampai 20 persen kebutuhan listrik,” tutur Saiful, Bagian Kelistrikan CV Jaya Setia Plastik.
Selain menyokong kebutuhan listrik, imbuhnya, PLTS juga lebih irit pengeluaran dan ramah lingkungan. “Sangat membantu karena murah, dan ramah lingkungan. Ini sebagai wujud mendukung upaya pemerintah (EBT),” imbuhnya.
Di lain kesempatan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan, Jawa Tengah memiliki banyak potensi EBT yang belum dioptimalkan. Seperti panas matahari, gas rawa, biogas, geothermal, angin dan air yang tersebar di 35 kabupaten/ kota.
Pemprov Jawa Tengah terus memperkuat ekosistem pemanfaatan EBT ini sesuai dengan kemampuan yang ada. Untuk keberhasilan dalam skala yang lebih luar memang belum, namun Jawa Tengah sudah memulai pelan tapi pasti.
Guna mengakselerasi, Jawa Tengah juga mencoba mencari kekuatan lokal dan partisipasi dari masyarakat untuk bersama- sama berjalan. Meskipun kecil, di beberapa desa sudah berjalan dengan bagus. “Yang paling penting adalah masyarakat bisa mandiri energi,” tandas Ganjar. (iby/de)