Dorong Transisi Energi, Ganjar Berikan PLTS “Rooftop” untuk Ponpes di Kudus (Foto: Dok Humas Pemprov Jateng)
KUDUS, KanalMuria –Pondok Pesantren Darul Falah Jekulo menerima bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Rooftop senilai Rp 60 juta dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Kehadiran Ganjar disebut perwakilan ponpes, KH Muh Jazuli dinantikan para santri sejak Jumat (03/03) pagi. Dia mengaku gembira dengan kedatangan Ganjar, bahkan memberikan bantuan.
“Santri di sini jumlahnya ada sekitar 1.000 orang, putra dan putri. Kami sangat berterima kasih dan bersyukur diampiri, disilaturrahimi orang nomor satu Jawa Tengah dan Kudus, ini kebahagiaan bagi keluarga besar pesantren. Ini kebersamaan ulama umaro, inilah contohnya. Terima kasih atas kehadirannya, semoga jadi berkah untuk kita semuanya,” kata Jazuli, dikutip dari jatengprov.go.id.
Selain diberikan kepada Pondok Pesantren Darul Falah Jekulo, bantuan serupa juga diterima Ponpes Al-Qur’an Arroudlotul Mardliyah II.
Ganjar mengungkapkan bantuan PLTS Rooftop ini hanya sebagian dari berbagai bantuan yang diberikan di Kabupaten Kudus. Dia berharap, dengan bantuan tersebut, masyarakat semakin mengenal PLTS.
“Kami dorong pondok pesantren, ada sekolahan, ada tempat-tempat kelompok kegiatan masyarakat, kami kenalkan PLTS, agar mereka mulai belajar transisi energi yang kecil-kecilan dululah,” ujarnya.
Dia mengatakan, pengembangan energi baru terbarukan terus dilakukan di Jawa Tengah. Upaya itu diakui Ganjar tidak mudah, karena masyarakat harus diberikan sosialisasi dan edukasi.
“Tapi kami mulai kenalkan dengan cara pemerintah hadir sekaligus sebagai stimulan. Tapi nanti kalau kenal, produksi mulai banyak, harapan kami nanti mulai terbiasa. Karena nanti kalau sudah masuk mobil motor listrik kan orang mulai terbiasa,” ujarnya.
Sebagai informasi, bauran Energi Primer Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Tengah dalam lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Pada 2018, capaian bauran EBT berada di angka 10,82 persen atau melampaui target yang dipatok di 10,32 persen.
Pada 2022 lalu, Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah mencatat capaian bauran EBT sudah berada di angka 15,76 persen. Berdasarkan Perda Jateng Nomor 12/2028, diharapkan bauran EBT pada 2050 bisa menyentuh angka 28,82 persen. (iby/ion)
Sayang sekali dengan alasan PLN over supply tenaga listrik, kementerian ESDM akan merubah peraturannya sendiri ESDM 26-2021. Kedepannya pengguna PLTS tidak lagi boleh mengekspor listrik (bukan menjual) untuk mengurangi pemakaian listriknya dari PLN. Meskipun belum dicabut bahkan saat ini pengguna PLTS tidak sulit sekali mendapat ijin untuk memasang PLTS yang terhubung jaringan listrik sesuai ESDM 26-2021.
Jika dikatakan over supply 6 GW membutuhkan sangat banyak batubara (dan dana) yang mahal terbuang sia-sia. Untuk 6 GW dengan operasi 24 jam penuh butuh 1,7 juta ton batubara per bulan (gar-new castle standard 0,4 kg/kwh). Dengan harga DMO USD 70/ton, maka sebulan terbakar percuma dana sebesar USD 120 juta atau sekitar Rp. 1.8 trilyun per bulannya. Jumlah tersebut adalah harga DMO yang sulit untuk didapat kecuali dengan pengorbanan subsidi/kompensasi atau pemungutan royalti dan pajak para penambang. Dimana untuk royalti dan pajak tinggi sangat sulit untuk dipungut. Nah kemudian yang diminta mengalah adalah PLTS yang dibangun tanpa subsidi, sebagai solusi ?