KLATEN, Kanalmuria.com– Saat ini, Museum Klaten berada di kompleks Monumen Juang 45, yang berada di Kecamatan Klaten Utara. Museum memiliki sembilan puluh koleksi yang berbeda. Museum diresmikan pada Selasa, 29 Oktober 2024, oleh Bupati Klaten Sri Mulyani. Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwsiata (Disbudporapar) Klaten mengadakan berbagai kegiatan selama dua hari (Senin & Selasa, 28&29 Oktober 2024) untuk mempromosikan museum tersebut. Penampilan seni, pemutaran film, lomba video, dan bazar bisnis kecil dan menengah adalah semua contoh acara ini.
Museum memiliki banyak koleksi sama seperti koleksi barang diduga cagar budaya (ODCB), seperti yoni, nandi, antefik, batu candi, dan sebagainya. Setiap koleksi menunjukkan lokasi di mana barang tersebut ditemukan. Selain itu, banyak hibah yang diberikan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Jawa Tengah, atau BPCB Jateng secara resmi. Jaladwara, relief candi, fragmen Ganesha, dan mata uang VOC adalah beberapa hibah. Selain itu, ada kumpulan botol lama.
Selain itu, koleksi pinjaman dari Museum Jawa Tengah Ranggawarsita. Misalkan temuan emas Wonoboyo di Kecamatan Jogonalan, yang dinobatkan sebagai temuan emas terhebat di dunia arkeologi pada tahun 1990. Barang tak benda warisan budaya (WBTb) yang disimpan di museum termasuk wayang topeng Dalang, putaran miring gerabah Melikan, payung Juwiring, dan lurik Klaten yang ditenun dengan alat tenun bukan mesin (ATBM). Banyak foto dan pakaian tradisional juga tersedia.
“Ini menjadi salah satu tempat yang unik, tempat yang menarik untuk belajar sejarah dan semoga menjadi destinasi wisata untuk Klaten,” kata Bupati Klaten Sri Mulyani kepada wartawan setelah peresmian. Bupati juga berharap museum tersebut dapat berfungsi sebagai tempat siswa belajar.
Segera setelah itu, Disbudporapar bekerja sama dengan OPD lainnya untuk mengubah museum di daerah menjadi tempat wisata edukasi. Museum buka dari Senin hingga Jumat dari pukul 08.00 hingga 15.00 WIB untuk sementara. (KRA/ARP)