
BLORA, Kanalmuria.com-Bupati Blora, Arief Rohman mengusulkan agar Kabupaten Blora bisa masuk menjadi lokasi pengembangan kawasan industri di Jawa Tengah. Dengan demikian peluang investor masuk ke Blora akan terbuka lebar.
“Alhamdulillah akses Blora menuju tol trans Jawa semakin baik. Setelah dapat Inpres Jalan dari presiden, kini semakin dekat ke exit tol Ngawi dari wilayah Blora Selatan,” jelas Bupati Arief di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Usulan itu disampaikan pada rapat Konsultasi Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Pemprov Jawa Tengah dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (Purn) Drs Nana Sudjana, dan Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), di Hotel Le Meridien, Jakarta.
Potensi lain di Blora di Selatan (Kradenan), yakni mempunyai sumber gas alam yang selama ini diproduksi Pertamina. Gas tersebut dialirkan ke Tambaklorok, Semarang dan Gresik, Jawa Timur.
Selama ini, kami yang di Blora hanya menonton saja. Hanya ada beberapa desa yang dapat kuota city gas. Kami ingin Blora bisa dikasih sebagian gasnya untuk pengembangan industri di Blora,” tambahnya.
Untuk itu, Arief minta atau usul kepada Pj Gubernur Jawa Tengah, agar Blora bisa ikut masuk dalam penetapan kawasan industri Jawa Tengah. Dengan demikian nantinya Blora bisa seperti Batang, Kendal dan sekitarnya, di mana banyak investor masuk dan membuka lapangan pekerjaan.
Arief yang pernah menjadi staf khusus Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal itu belakangan ini memang sedang getol mencari investor untuk pembangunan ekonomi Kabupaten Blora.
“Kami ingin Blora masuk KSP Pusat Riset dan Industri Hilirisasi Sumber Daya Alam di Jawa Tengah, bersama Cilacap, Purworejo, Kebumen, Rembang, Jepara dan Pati. Jika masuk kawasan Pusat Riset dan Industri Hilirisasi SDA, maka akan membuka peluang investasi di Kabupaten Blora,” jelasnya.
Atas usulan itu, Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana langsung memberikan tanggapannya dalam forum rapat tersebut.
“Memang perlu pengembangan kawasan industri ke wilayah tengah agar beban tidak selalu di jalur pesisir utara. Apalagi akses tol mulai dibangun di kawasan tengah. Coba nanti kami review agar RTRW dikaji lagi. Terima kasih Pak Bupati Blora atas masukannya,” ucapnya yang didampingi Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Sekda Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko.(*)