Home » Pengusaha Kuliner Purbalingga Sharing Knowledge Bersama Direktorat Pemasaran Ekonomi Kreatif
Pengusaha Kuliner Purbalingga Sharing Knowledge Bersama Direktorat Pemasaran Ekonomi Kreatif

Pengusaha Kuliner Purbalingga Sharing Knowledge Bersama Direktorat Pemasaran Ekonomi Kreatif (Foto: Dok Diskominfo Purbalingga)

PURBALINGGA, KanalMuria – Pengusaha kuliner Purbalingga mendapat kesempatan meningkatkan kapasitasnya dalam memasarkan produk secara digital dalam Kegiatan Bimbingan Teknis Pemasaran Ekonomi Kreatif Pengembangan Pasar Bagi Produk Ekonomi Kreatif Melalui Digital Marketing.

Pelatihan dilaksanakan oleh Direktorat Pemasaran Ekonomi Kreatif, Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) / Badan Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) selama 2 hari, Minggu (16/07) dan Senin (17/07) dengan peserta sebanyak 120 pengusaha yang dibagi 60 pengusaha per harinya.

Hari pertama kegiatan dibuka Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga, HR. Bambang Irawan yang berharap kepada peserta agar mengikuti kegiatan dengan cermat dan seksama.

“Saya sangat mensupport adanya regulasi dan inovasi para pelaku ekonomi kreatif yang sedang mengembangkan bisnisnya melalui media digital marketing dan semoga dapat terus bersaing menghadapi kemajuan jaman,” kata Bambang Irawan.

Hari kedua dibuka Kepala Dinporapar, Prayitno. Dia menyampaikan beberapa data kepada peserta dan pihak kementerian khususnya terkait daftar potensi yang dapat dikembangkan di Purbalingga.

“Untuk usaha jasa pariwisata yang sudah terdaftar di OSS per 30 Juni 2023 sebanyak 1.108 izin usaha. Untuk usaha restoran, rumah makan dan cafe sebanyak 515 izin usaha, dan 409 izin kedai makanan dan minuman,” ungkap Prayitno, dikutip dari purbalinggakab.go.id.

Menurut Feriandi yang merupakan salah satu koordinator di Kemenparekraf, potensi usaha kuliner di Purbalingga masih terbuka lebar jika dilihat dari data yang dipaparkan Kepala Dinporapar.

“Usaha kuliner yang terdaftar masih dibawah 0,1 persen dari jumlah penduduk di Purbalingga yang sebanyak 1.2 juta. Jadi peluang untuk dikembangkan masih sangat besar,” tutur Feriandi yang mewakili Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif.

Feriandi menambahkan, idealnya untuk coaching bisnis dilakukan selama 3 bulan dengan memperhatikan assessment awal dari setiap unit usaha dengan karakteristiknya masing-masing.

“Jika banyak peserta yang bertanya ‘kok kegiatannya cuma satu hari?’. Idealnya Kemenparekraf jika mengadakan coaching bisnis itu 3 bulan. Untuk kegiatan kali ini hanya sharing knowledge dan tanya-jawab kepada narasumber,” tambahnya. (jt/ion)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *