
Optimistis Lebih Cepat, Karena Pandemi Saja Stunting Bisa Turun 2,8 Persen (Foto: Dok KemenkoPMK0
JAKARTA, KanalMuria – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan, pemerintah berupaya mempercepat penurunan stunting untuk mencapai target 14 persen di tahun 2024.
Hal itu disampaikan Muhadjir usai Rapat Terbatas Tingkat Menteri untuk Percepatan Penurunan Stunting Triwulan I Tahun Anggaran 2023, yang dipimpin Wapres Ma’ruf Amin. Hadir pula Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo di Istana Wapres Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Kamis, (25/5/2023).
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting sebesar 21,6 persen. Angka ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 2,8 persen. Target yang harus dicapai pada tahun 2024 adalah menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen.
“InsyaAllah ini sedang kita upayakan, kita pokoknya 2 tahun terakhir ini harus naik 1 persen dari tahun 2022 yang turun 2,8 persen. Sekarang penurunan per tahunnya harus 3,8 persen, dan harus turun 7,6 persen sampai 2024 untuk capai 14 persen,” ucap Muhadjir, dikutip dari laman KemenkoPMK.
Lebih lanjut, Muhadjir menerangkan, berdasarkan arahan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, upaya untuk memenuhi target penurunan stunting adalah dengan mengefektifkan Perpres 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, di mana pada masa pandemi masih kurang berjalan efektif. Kemudian, upaya selanjutnya yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan anggaran untuk mempercepat penurunan stunting.
Pengoptimalan anggaran dimulai dari anggaran penanganan stunting yang tersebar di 38 Kementerian dan Lembaga yang akan dikoordinasikan dan diprioritaskan untuk percepatan penurunan stunting.
Kemudian juga untuk anggaran Dana Desa dan Dana Alokasi Khusus (DAK) tiap daerah bisa digunakan secara spesifik untuk penanganan stunting yang juga sudah ada surat himbauan untuk tiap daerah.
Menurut Menko PMK, tugas dari BKKBN dan Kemenkeu adalah memastikan penggunaan anggaran lebih spesifik untuk percepatan penurunan stunting. Selain itu, tiap daerah juga memiliki Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang sudah dikoordinasikan oleh setiap Kepala Daerah dan digalakkan untuk mempercepat pencapaian target.
“Kalau pakai akal sehat itu harusnya bisa, karena 2,8 persen itu bisa kita turunkan pada saat pandemi dan Perpres Stunting belum begitu efektif. Sekarang Perpres sudah efektif, pandemi sudah tidak ada. Mestinya kita bisa mencapai target akhir 14 persen itu,” ujar Menko PMK. (eds/soe)