Home » Ketimbang Hukuman Mati, Perampasan Aset Dianggap Lebih Berkeadilan
Ketimbang Hukuman Mati, Perampasan Aset Dianggap Lebih Berkeadilan

Ketimbang Hukuman Mati, Perampasan Aset Dianggap Lebih Berkeadilan (Foto: Dok DPR RI)

JAKARTA, KanalMuria –Didik Mukrianto, anggota Komisi III DPR RI beranggapan RUU Perampasan Aset jauh lebih penting dan lebih berkeadilan ketimbang melakukan konstruksi hukuman mati bagi para pelaku kejahatan.

“Dalam satu perspektif, bisa dikatakan perampasan aset hasil tindak pidana jauh lebih penting dan berkeadilan ketimbang mengkonstruksi hukuman mati,” kata Didik di Jakarta, Senin (22/05).

RUU Perampasan Aset disebut menjadi bukti komitmen DPR bersama Pemerintah dalam hal penegakan hukum. Melalui RUU ini, ungkap Didik, pemangku kebijakan Negara dapat meyakinkan masyarakat bahwa aset pelaku tindak kejahatan dipastikan akan disita Negara.

“Harapan kita semua, RUU Perampasan Aset Tindak Pidana ini bisa menjadi terobosan dalam upaya memberantas dan menekan angka kejahatan ekonomi secara utuh demi terwujudnya rasa keadilan publik,” ungkap Politisi Fraksi Partai Demokrat ini, dikutip dari parlementaria.dpr.go.id.

Dikatakan, ada empat keadaan perampasan aset dapat dilakukan. Pertama, tersangka atau terdakwa meninggal, melarikan diri, sakit permanen, atau tidak diketahui keberadaannya. Kedua, terdakwa diputus lepas dari segala tuntutan hukum.

Lalu keadaan ketiga yakni saat perkara pidananya tidak dapat disidangkan. Keempat, terdakwa telah diputus bersalah oleh pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dan di kemudian hari diketahui terdapat aset tindak pidana yang belum dirampas.

Didik mendukung sepenuhnya agar RUU Perampasan Aset Tindak Pidana bisa segera dibahas dan diundangkan. “Sehingga perampasan aset dapat dilakukan terhadap harta hasil kejahatan tanpa kendala aturan hukum acara yang belum memadai,” tandasnya. (ion/eds)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *