Home » Soroti Ancaman Perubahan Iklim, Jokowi: Bumi Butuh Aksi Nyata
Jokowi dalam Sesi Kerja Mitra G7 di Grand Prince Hotel Hiroshima, Jepang, Sabtu (20/05). (Foto: Dok BPMI Setpres RI)

Jokowi dalam Sesi Kerja Mitra G7 di Grand Prince Hotel Hiroshima, Jepang, Sabtu (20/05). (Foto: Dok BPMI Setpres RI)

JAKARTA, KanalMuria – Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menekankan bumi membutuhkan aksi nyata untuk menghadapi ancaman perubahan iklim. Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam pidatonya pada Sesi Kerja Mitra G7 yang membahas soal iklim, energi, dan lingkungan di Grand Prince Hotel Hiroshima, Jepang, Sabtu (20/05).

“Pendekatan lama harus ditinggalkan, burden shifting, propaganda. Bumi ini butuh aksi nyata, bukan talk the talk yang tidak berujung konkret,” kata Jokowi seperti dalam keterangan dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu (20/05).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan, saat ini Indonesia telah meningkatkan target penurunan emisi sebesar 31,89 persen dengan dukungan sendiri. Sementara dengan dukungan internasional, Indonesia mentargetkan penurunan emisi sebesar 43,2 persen.

Menurutnya, komitmen itu harus diikuti dengan kemitraan yang memberdayakan. Jokowi juga menegaskan, dukungan pendanaan iklim untuk negara berkembang harus konstruktif dan jauh dari kebijakan diskriminatif yang mengatasnamakan lingkungan.

Jokowi menilai, dukungan pendanaan dalam bentuk utang justru akan menjadi beban negara tersebut. “Saya harus sampaikan, jujur negara berkembang ragu terhadap komitmen pendanaan negara maju yang hingga kini komitmen USD 100 miliar per tahun masih belum terpenuhi,” ujarnya.

Karena itu, Presiden Indonesia mendorong semua negara meningkatkan aksi konkret menghadapi ancaman perubahan iklim. Dalam pertemuan itu, Jokowi juga menyampaikan sejumlah aksi yang telah dilakukan Indonesia dalam menghadapi ancaman tersebut.

Di antaranya, Indonesia telah melakukan deforestasi yang menurun secara signifikan pada tahun lalu. Bahkan, upaya itu merupakan deforestasi terendah dalam 20 tahun terakhir.

Pada 2024 mendatang, Indonesia juga akan selesai merehabilitasi 600 ribu hektare hutan mangrove. “Rehabilitasi 3 juta hektare lahan kritis, kebakaran hutan turun 88 persen, bangun 30.000 hektare kawasan industri hijau, dan dorong pengembangan ekosistem EV,” imbuh Jokowi. (iby/ion)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *