Home » Wedang Mawar, Minuman Kaya Manfaat Dari Desa Kajar, Rembang
tak hanya untuk dipandang, mawar juga bisa dinikmati sebagai wedang mawar

REMBANG, KanalMuria.comDesa Kajar, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah menjadi sentra bunga mawar. Hal tersebut karena melimpahnya pohon mawar di desa Kajar, baik yang ditanam di pekarangan rumah warga maupun yang sengaja dibudidayakan.

Warga desa Kajar melihat hal tersebut sebagai peluang usaha baru. Mereka menciptakan minuman yang terbuat dari bunga mawar. Diramu dengan berbagai rempah, minuman ini tak hanya menyegarkan tetapi juga memiliki berbagai khasiat bagi tubuh.

Mudayanah, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) ‘Kenanga’ Desa Kajar mengungkapkan, pembuatan wedang mawar telah dimulai sejak delapan tahun yang lalu, tepatnya pada 2016.

“Semua ini berkat peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang. Mereka sangat membantu kami dalam mengembangkan potensi bunga mawar dan KWT di desa Kajar.” ujar Mudayanah.

Mudayanah kemudian menjelaskan cara membuat wedang mawar, “Caranya mudah, bunga mawar yang sudah dipetik dari pohon dicuci bersih. Lalu direbus selama 30 menit dengan air mendidih bersama jahe, serai, kayu secang, serta gula pasir hingga mengeluarkan minyak.”

Wedang mawar tersebut lalu dikemas ke dalam botol dan siap dinikmati. Harga per botolnya Rp8.000,-, untuk pembelian dua botol bisa mendapat harga spesial Rp15.000,-

Selain rasanya yang segar dan cocok untuk diminum dalam keadaan hangat, wedang mawar juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Seperti meningkatkan imunitas tubuh dan meredakan gejala wasir, serta memiliki efek mencerahkan warna bibir dan mengatasi tanda-tanda penuaan kulit dan juga mengharumkan tubuh.

Tidak hanya warga lokal, minuman ini juga banyak diburu warga luar kota seperti Semarang hingga Kabupaten Jember, Jawa Timur. Bagi masyarakat yang ingin menikmati segarnya wedang mawar, harus memesan terlebih dahulu. Karena minuman ini hanya bertahan selama tiga hari pada suhu ruang, atau lima hari jika disimpan dalam lemari es.

“Kendalanya biasanya momen menjelang Lebaran. Harga mawar per tangkai naik jadi Rp2.000,- sampai Rp3.000,-. Kalau ada pesanan di waktu-waktu itu (jelang Lebaran) ya  jadi gimana gitu. Sedangkan untuk harga kita tetap,” ungkap Mudayanah mengungkap kesulitannya.

Ketua Tim Penggerak PKK Desa Kajar, Wahyu Tri Utami menambahkan, selama ini Pemerintah Desa telah aktif dalam mempromosikan wedang mawar melalui berbagai cara.  “Pemerintah desa selama ini membantu mempromosikan, baik melalui bazar-bazar, menyuguhkan wedang mawar kepada tamu yang datang, ke dinas- dinas, serta memfasilitasi dana untuk produksi,” pungkas Utami. (VDP^)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *