
Ilustrasi Korban Pembunuhan
PATI, KanalMuria – Aris Setiya Irawan, 30, warga Dukuh Ketri, Desa Triguno, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati diduga menjadi korban pembunuhan sesama Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Jepang. Mengutip dari NHK, tiga orang WNI yang diduga terlibat kasus pembunuhan itu dilaporkan telah ditangkap polisi Jepang di Prefektur Fukushima.
Sebelumnya, polisi menerima laporan adanya warga Kota Konosu, Prefektur Saitama, yang hilang dari 2021. Lalu setelah dilakukan penyelidikan, polisi menemukan jasad pria di dalam koper ketika memeriksa di wilayah pegunungan di Kota Ono, Fukushima.
Sementara itu, Warso dan Endang, orang tua Aris mengaku terpukul dengan kabar itu dan masih harap-harap cemas. Terlebih mereka telah kehilangan kontak dengan anak tunggalnya sejak 2021.
Karena itu, ayah Aris enggan memberikan keterangan dan mengarahkan awak media untuk mewawancarai dengan adiknya, Wardono. Paman Aris itu menjelaskan bahwa keponakannya berangkat ke Jepang sejak 2016.
“Aris itu ikut program magang dari sebuah lembaga penyalur di Sleman, D.I. Yogyakarta. Kami juga sudah berupaya menggali info dari sesama PMI di Jepang. Teman-teman PMI di Jepang bilang lost contact juga. Mereka malah mengira Aris ditangkap karena over stay. Tapi kok sampai satu tahun lebih tidak ada kabar,” jelas Wardono, Kamis (20/04).
Pihak keluarga pada awalnya menduga Aris kehilangan ponselnya. Namun, pada awal April ini, keluarga mendapat kabar kurang menyenangkan dari media massa.
Setelah itu, Wardono segera melaporkan hal itu kepada Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Pati. “Disnaker sudah bertindak, kemarin membantu mencarikan bukti keberangkatan, mencari salinan paspor, dan lainnya. Lalu meneruskannya ke pihak berwenang di Jepang,” ujar Wardono.
Saat ini, pihak keluarganya masih menunggu hasil identifikasi terhadap korban dari kepolisian Jepang. Bahkan, Wardono menyatakan pihak keluarga bersedia jika diperlukan tes DNA. “Kalau butuh tahapan teknis seperti tes DNA, kami bersedia, tidak apa-apa,” tegasnya.
Paman Aris itu mengaku, keluarga masih berharap jasad korban itu bukanlah Aris. Dia berharap keponakannya masih sehat di Jepang. “Harapan saya keponakan saya masih sehat,” ucapnya.
Berdasarkan keterangan Wardono, keponakannya tidak pernah bercerita ada masalah di Jepang dan rutin berkomunikasi dengan keluarga. Bahkan menurutnya, Aris merupakan anak yang gaul, supel, dan baik
“Aris itu anaknya gaul, supel, dan baik. Dia pergi ke Jepang niatnya ingin mencari rezeki untuk keluarga,” imbuhnya.
Sementara, Kabid Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja (PPTK) Disnaker Pati, Sri Mulyanto membenarkan pihaknya sudah mendapat laporan dari pihak keluarga Aris pada 5 April 2023. Tapi, dia juga belum mendapat informasi pasti mengenai apakah WNI korban pembunuhan yang ditemukan jasadnya di Jepang adalah Aris.
“Dinas sudah berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan. Jadi masih menunggu berita resmi dari Kedutaan Republik Indonesia di Jepang,” ungkapnya. (iby/de)