Home » Warga Dinar Indah Disiapkan Rusun, Sekda: Mau Ditempati atau Tidak?
Warga Dinar Indah Disiapkan Rusun, Sekda: Mau Ditempati atau Tidak?

Warga Dinar Indah Disiapkan Rusun, Sekda: Mau Ditempati atau Tidak? (Foto: Dok Humas Pemkot Semarang)

SEMARANG, KanalMuria – Banjir bandang kembali menerjang kawasan Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Kecamatan Tembalang pada Sabtu (18/02) petang. Saat banjir datang yang diakibatkan jebolnya kembali tanggul yang ada di Sungai Pengkol, warga langsung bergegas untuk mengungsi ke masjid yang ada di kawasan perumahan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang mengatakan penanganan banjir di kawasan Meteseh ini tidak bisa hanya dilakukan Pemkot Semarang saja. Melainkan harus melibatkan semua komponen mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota.

Dikutip dari semarangkota.go.id, permasalahan utama, karena berada di hulu sungai yang berada di daerah Semarang atas. Iswar mengatakan selama di daerah hulu belum ada penanganan secara permanen maka banjir akan bisa terus datang ke Semarang bawah.

“Pemkot Semarang ini memikirkan warga masyarakat kami agar tidak ada korban dan bagaimana penanganan pada banjir. Banjir lalu sudh dibersihkan terus banjir lagi kemarin Sabtu,” ungkap Iswar di Balaikota Semarang, Selasa (21/02).

Dia mengaku, Pemkot tidak bisa bergerak sendiri untuk menuntaskan masalah banjir ini. Karena kewenangan memang bukan berada pada Pemkot Semarang, namun kebijakan Pemerintah Pusat dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

“Upaya darurat terus kita lakukan, hari ini teman-teman dinas terkait sudah mulai membuat kisdam atau tanggul sementara agar air tidak masuk jika terjadi hujan deras lagi,” jelasnya.

Terkait dengan rencana relokasi, Pemkot Semarang sudah menyiapkan rumah susun (Rusun). Namun Iswar menyerahkan keputusan untuk pindah kepada warga itu sendiri. Pemkot Semarang, lanjutnya, mengaku tidak bisa memberikan lebih dari itu karena juga keterbatasan anggaran.

“Kami hanya menyiapkan rumah susun tapi mereka mau atau tidak menempati rumah susun,” bebernya.

Pemkot Semarang, melalui Dinas Penataan Ruang (Distaru) juga telah melayangkan surat peringatan (SP) kepada pengembang Perumahan Grand Tembalang karena pembangunan perumahan tersebut belum mengantongi izin lengkap yang berakibat pada bencana banjir.

“Kalau peringatan pengembang sudah dilakukan misalnya di perumahan Grand Tembalang, tapi yang Dinar Indah Ini pengembangnya sudah tidak ada lagi,” terangnya. (tra/ion)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *